Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

11 Istilah Bahasa Sasak Lombok yang Sudah Jarang Terdengar

pernikahan suku Sasak di Lombok (unsplash.com/Maximus Beaumont)
pernikahan suku Sasak di Lombok (unsplash.com/Maximus Beaumont)

Penggunaan bahasa daerah kini semakin tergerus oleh perkembangan zaman dan masuknya berbagai budaya baru. Generasi muda lebih sering menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa gaul dalam percakapan sehari-hari. Kondisi ini membuat bahasa daerah perlahan kehilangan penutur aslinya.

Fenomena tersebut juga terjadi pada bahasa daerah di Lombok yang mayoritas dituturkan oleh Suku Sasak. Banyak kosakata khas yang dahulu lazim digunakan kini mulai jarang terdengar. Perubahan gaya hidup dan lingkungan komunikasi menjadi salah satu faktor yang memengaruhinya.

Beberapa istilah dalam bahasa Sasak kini dianggap asing oleh sebagian anak muda. Padahal, istilah-istilah tersebut menyimpan nilai historis dan budaya yang penting bagi masyarakat Lombok. Jika tidak dilestarikan, bukan tidak mungkin istilah ini akan menghilang dari percakapan sehari-hari.

Untuk itu, mengenali dan mempelajari kembali kosakata lama bahasa Sasak menjadi langkah kecil yang penting. Selain menambah pengetahuan, hal ini juga membantu menjaga warisan budaya tetap hidup. Apa saja istilah-istilah itu? Yuk simak ulasan di bawah ini!

1. Tembelengkang, berarti keselek oleh tulang ikan

ilustrasi tulang ikan (pexels.com/makafood)
ilustrasi tulang ikan (pexels.com/makafood)

2. Dolong Dompa, berenang menggunakan kain yang diikat agar bisa menjadi pelampung

Wanita mengapung tenang di kolam renang malam hari, terapi stres alami – Jess Loiterton (Pexels)
Wanita mengapung tenang di kolam renang malam hari, terapi stres alami – Kenneth Surillo (Pexels)

3. Nyemporon, terjun dari ketinggian ke dalam air

Ilustrasi perenang di air dan cuaca dingin
Ilustrasi perenang di air dan cuaca dingin (unsplash.com/Alena Kuznetsova)

4. Berolang-olang, rekreasi dengan membawa bekal

Berbagai menu bekal sehat berisi sayur, buah, dan kacang di wadah makan.
Bekal sehat untuk anak sekolah

5. Bededengkak, lari dengan bertumpu menggunakan satu kaki

ilustrasi pria lari pagi
ilustrasi pria lari pagi (pexels.com/Ketut Subiyanto)

6. Goljek, starter motor menggunakan kaki

youtube.com/kick starter motor
ilustrasi starter motor menggunakan kaki (youtube.com/kick starter motor)

7. Songkop/Songklop, menangkap benda yang dilemparkan

Ilustrasi permainan tangkap bola (Kemendikbud)
Ilustrasi permainan tangkap bola (Kemendikbud)

8. Nyengkelat, buang air besar di semak-semak dan dibilas menggunakan batu apung

\\Shutterstock)
\\Shutterstock)

9. Begerapak, jatuh berguguran

ilustrasi anak bermain daun kering (pexels.com/Michael Morse)
ilustrasi anak bermain daun kering (pexels.com/Michael Morse)

10. Berindu, menghangatkan badan dengan menyalakan api unggun

ilustrasi anak bermain daun kering (pexels.com/Michael Morse)
ilustrasi anak bermain daun kering (pexels.com/Michael Morse)

11. Pocol, berarti merugi

Ilustrasi. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Itulah 11 kata atau istilah dalam bahasa Sasak Lombok yang kini mulai jarang terdengar. Yuk, kita budayakan kembali penggunaan bahasa daerah agar tidak semakin tergerus oleh perkembangan zaman

Menuturkan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari akan membantu menjaga eksistensinya hingga diwariskan kepada anak cucu dan generasi-generasi berikutnya. Selain sebagai bahasa ibu, bahasa daerah juga menjadi bukti nyata kekayaan budaya yang perlu kita lestarikan bersama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni -
EditorLinggauni -
Follow Us

Latest Life NTB

See More

Mengenal Egophile, Orang-orang yang Mencintai Dirinya Sendiri

06 Des 2025, 05:00 WIBLife