Waspada! Ini Daftar Wilayah NTB Terancam Banjir Rob 9-15 September
Mataram, IDN Times - BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok meminta masyarakat di pesisir wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mewaspadai ancaman banjir rob yang berpotensi terjadi pada 9-15 September 2025. Terdapat 18 daerah pesisir di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yang berpotensi dihantam banjir rob.
"Peringatan dini banjir rob berlaku dari tanggal 9 September pukul 08.00 WITA sampai 15 September pukul 20.00 WITA," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok Satria Topan Primadi, Selasa (9/9/2025).
1. Waktu pasang air laut maksimum di Pulau Lombok
Topan memaparkan prakiraan cuaca maritim Lembar atau Pulau Lombok pada 9-15 September 2025. Di mana, cuaca cerah berawan hingga hujan sedang. Angin bergerak dari arah Tenggara-Selatan dengan kecepatan 5-25 knots.
Sedangkan tinggi gelombang air laut antara 0,1 - 2,5 meter. Sementara pasang air laut maksimum di atas 1,9 meter. Dia mengatakan waktu pasang air laut maksimum di Pulau Lombok antara pukul 08.00 - 13.00 WITA.
2. Waktu pasang air laut maksimum di Pulau Sumbawa
Sementara, prakiraan cuaca maritim Sape atau Pulau Sumbawa pada 9-15 September 2025, cerah berawan hingga hujan ringan. Angin bergerak dari arah Tenggara - Selatan dengan kecepatan 5 - 25 knots.
Sedangkan tinggi gelombang air laut mencapai 0,1 - 2,5 meter. Pasang air laut maksimum berada di atas 1,9 meter. Dengan waktu pasang air laut maksimum pada pukul 09.00 - 13.00 WITA.
3. Daftar 18 wilayah di NTB yang terancam banjir rob
Topan menyebutkan ada 18 wilayah pesisir yang terancam kena banjir rob dalam sepekan kedepan. Belasan wilayah tersebut berad di Pulau Lombok, Sumbawa hingga Bima.
Untuk Pulau Lombok, daerah yang terancam banjir rob terdapat di Ampenan dan Sekarbela Kota Mataram, Gerung dan Lembar Lombok Utara, Pemenang Lombok Utara serta Jerowaru dan Labuhan Lombok, Lombok Timur.
Kemudian di Sumbawa, yaitu Sumbawa dan Labuhan Badas. Sedangkan di Bima yaitu Palibelo, Woha, Bolo, Langgudu, Soromandi, Sape, Rasanae Barat, Hu’u, dan Asakota.
Topan mengingatkan masyarakat di sekitar pesisir Lombok dan pesisir Bima, serta masyarakat yang berada di bantaran sungai dan daerah yang lebih rendah agar tetap waspada dan siaga. Masyarakat diminta mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum, seperti adanya banjir rob.
