Pemerintah Bayar Komitmen Fee Rp143 Miliar ke Dorna untuk MotoGP

30 Nov 2021, 16:05 WIB

ilustrasi balapan MotoGP (motogp.com)

Mataram, IDN Times – Sejumlah event balap internasional akan diselenggarakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemerintah sudah berkomitmen untuk mendatangkan pembalap-pembalap dunia itu ke Indonesia. Pemerintah juga sudah membayar komitmen fee kepada Dorna Sport sebesar Rp143 miliar atau sekitar €9 juta untuk satu kali event balap.

“Presiden bilang jangan lihat hitung-hitungan atau kalkulasi dari segi finansial, tapi dampak untuk branding negara itu penting. Dengan Mandalika, global reach bisa lebih dari 200 juta euro,” kata Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah atau yang biasa disapa Bang Zul, Selasa (30/11/2021).

1.Lengkapi kekurangan sebelum event MotoGP

Francesco Bagnaia di sesi tes resmi MotoGP di Sirkuit Jerez. (motogp.com)

Pemerintah Provinsi NTB sudah melakukan rapat terbatas dengan presiden dan beberapa menteri terkait. Semua persiapan untuk MotoGP sedang dalam tahap penyelesaian. Termasuk melengkapi kekurangan-kekurangan di sekitar Mandalika.

“Saya akan bertemu dengan ITDC nanti, itu akan kita bahas teknisnya, apakah ITDC yang jadi panitianya atau bagaimana. Apakah ada fee yang harus dibayar lagi atau bagaimana, itu yang akan kita bahas,” ujar Bang Zul.

2.Komitmen fee bukti keseriusan

Thomas Luthi saat berlaga di MotoGP bersama tim Marc VDS. (motogp.com)

Dia menuturkan bahwa setiap event balap itu pasti mengeluarkan fee sebagai komitmen bersama bahwa event itu serius untuk diselenggarakan. Misalnya saja pada saat World Superbike 19-21 November lalu. Pemerintah membayar fee kepada Dorna Sport sebesar Rp49 miliar.

“Semalam saya interaksi dengan masyarakat Pujut. Jangan disangka kalau ITDC untung dengan jual-jual tiket itu. Memang mahal dibayar, tapi kalau dihitung-hitung, country brandingnya jauh lebih besar daripada investasi,” ungkap Zul.

3.Rencana F1 di Mandalika

formula1.com

Pihaknya juga akan segera membicarakan rencana event Formula 1 yang ditawarkan untuk diselenggarakan di Sirkuit Pertamina Mandalika. Gubernur akan segera bertandang ke Abu Dhabi pada 11-12 Desember mendatang.

“Kita akan membicarakan terkait bagaimana kesiapan kita. Kita ke sana bukan untuk studi banding lagi, tapi untuk bicara serius terkait dengan event ini,” ujarnya.

Bang Zul mengatakan bahwa untuk F1 itu komitmen fee-nya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan MotoGP. Sehingga hal itu juga akan menjadi perhatian dan pertimbangan sebelum Pemerintah memutuskan untuk menyelenggarakan event itu di Indonesia, tepatnya di Provinsi NTB.

“Memang fee-nya lebih besar kalau F1 itu, saya kurang tahu detail jumlahnya, yang jelas lebih besar dari MotoGP,” ujarnya.