Pemerintah Pusat Melarang Ekspor Produksi Jagung NTB 

Khawatir seperti kejadian kelangkaan minyak goreng

Mataram, IDN Times - Pemerintah Pusat melarang ekspor produksi jagung dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelumnya, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengaku sempat mengupayakan agar Kementerian Perdagangan bisa memberikan izin ekspor jagung NTB sebagai solusi anjloknya harganya di pasaran. 

"Iya tak diizinkan untuk ekspor. Karena ada perusahaan dalam negeri juga yang mau menyerap, membeli semua produksi jagung petani di NTB," kata Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB Eva Dewiyani dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Kamis (19/5/2022).

1. Pemerintah tak ingin kejadian seperti minyak goreng

Pemerintah Pusat Melarang Ekspor Produksi Jagung NTB Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi NTB Eva Dewiyani (IDN Times/Muhammad Nasir)

Eva menjelaskan, ekspor komoditas pertanian memperoleh perhatian penting pembuat kebijakan. Pemerintah tidak menginginkan permasalahan kelangkaan minyak goreng terulang kembali di mana kali ini dialami komoditas jagung. 

Karena dikhawatirkan apabila jagung diekspor, terjadi kelangkaan bahan baku pakan di Indonesia.

"Itu pertimbangan pemerintah pusat. Harus memenuhi kebutuhan dalam negeri dulu dan ternyata ada beberapa pabrik pakan ternak yang masih membutuhkan jagung," terangnya.

Baca Juga: Produksi 1,4 Juta Ton, Pabrik Pakan Siap Serap Jagung di Pulau Sumbawa

2. Pabrik pakan dan Bulog akan melakukan penyerapan jagung di NTB

Pemerintah Pusat Melarang Ekspor Produksi Jagung NTB IDN Times/Oetoro Aji

Eva menambahkan, ada sejumlah perusahaan pabrik pakan ternak yang siap membeli produksi jagung petani di NTB. Yakni, PT Dinamika Nusa Agribisnis (DNA) yang berkomitmen menyerap jagung. 

Selain itu, Badan Urusan Logistik (Bulog) juga akan melakukan penyerapan. Tetapi penyerapan yang dilakukan Bulog terbatas sesuai kapasitas gudangnya di Pulau Sumbawa. Terkait harga, Eva menyebutkan jagung petani akan dibeli sebesar Rp4.400 per kilogram. 

3. Produksi jagung jutaan ton

Pemerintah Pusat Melarang Ekspor Produksi Jagung NTB IDN Times/Kominfo Bantul

Seperti diketahui, Data Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB melaporkan produksi jagung masyarakat menyentuh 1,4 juta ton pada bulan April 2022. Kepala Distanbun NTB Muhammad Riadi mengatakan, sejumlah pabrik pakan di Jakarta, Sumatra, dan Jawa Timur siap menyerap jagung petani.

Mereka meminta agar izin kapal pengangkut jagung dipermudah. Disebutkan, kapasitas kapal pengangkut jagung ini sebanyak 500 - 1.000 ton.

Selain itu itu beberapa pemilik pabrik pakan (feed mill) bersama Kementerian Pertanian, PT Dinamika Nusa Agribisnis dan PT Global Way Indonesia.

Produksi jagung di NTB sampai April lalu sebanyak 1,4 juta ton. Saat ini sedang panen raya di Pulau Sumbawa. Sehingga pada bulan Mei, produksi jagung NTB diperkirakan menembus 1,6 juta ton.

Pada tahun 2021, jumlah produksi jagung di NTB sebanyak 1,8 juta ton. Jika harga jagung menguntungkan petani, diperkirakan pada akhir 2022, produksi jagung NTB bisa menembus 2 juta ton.

Baca Juga: Karateka NTB Zigi Zaresta Sumbang Medali Emas di SEA Games Vietnam 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya