Calon Pengantin Perempuan di Lombok Ternyata Seorang Pria

Kepala Dusun Bunsalak Desa Jago Muhammad Toha mengatakan, identitas calon pengantin palsu ini terungkap saat keluarga menggelar prosesi Nyelabar. 

Nyelabar merupakan ritual adat di Pulau Lombok ketika ada warga akan melaksanakan pernikahan. Keluarga mempelai pria bersama kepala dusun dan tokoh adat mendatangi kediaman mempelai perempuan guna mengabarkan anaknya akan menikah. 

Proses adat sempat tertunda dua pada Jumat (8/9/2023) dan Sabtu (9/9/2023) hingga teralisasi pada Minggu (10/9/2023) lalu. 

Rombongan mempelai pria mengunjungi rumah keluarga mempelai perempuan di Desa Krame Jati Kecamatan Pujut Lombok Tengah. Sebelumnya, mereka sudah mengonfirmasi kesediaan pasangan mempelai melangsungkan pernikahan tanpa ada paksaan. 

Prosesi Nyelabar ini akhirnya bisa mengungkap identitas Nisa Erlina yang sesungguhnya seorang pria bernama Zaki. Masyarakat di Desa Krama Jati tidak ada yang mengenal warganya bernama Nisa Erlina. 

Keluarga menempati rumah sesuai alamat mempelai perempuan mengaku tidak mengenal perempuan bernama Nisa Erlina. Selama ini, keluarga ini hanya memiliki seorang anak bernama Zaki yang identitas fisiknya identik dengan Nisa Erlina. 

Dari situlah ketahuan bahwa kedua nama berbeda ini sebenarnya adalah satu orang yang sama. 

Karena penasaran sekaligus memastikan, Toha pun berinisiatif melakukan panggilan video dengan Nisa Erlina yang berada di rumah mempelai pria. Namun ia sepertinya ketakutan sekaligus menghindar agar wajahnya tidak tayang di layar telepon. 

Nisa Erlina terus menutupi wajahnya agar tidak dikenali. 

Hal tersebut makin meyakinkan rombongan mempelai pria untuk membatalkan rencana pernikahannya dengan pasangannya. Pengantin pria curiga calon mempelainya bukanlah perempuan sejati seperti pengakuannya selama ini. 

"Bapaknya bilang tidak ada anaknya perempuan. Tidak ada yang namanya Nisa Erlina. Kemudian diceritakan anaknya yang hilang sejak Jumat, dua hari yang lalu. Jangan-jangan Zaki," tuturnya.