TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Lombok Siap-siap! Pembangunan Kereta Gantung Rinjani Makin Dekat

Investor Cina terjunkan tim ahli cek lokasi tiang pancang

Ilustrasi kereta gantung. (indochinavoyages.com)

Lombok Barat, IDN Times - Investor asal Cina, PT. Indonesia Lombok Resort yang akan membangun proyek kereta gantung sepanjang 10 km telah menerjunkan tim ahli ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Investor menerjunkan tim ahli dari Bandung, Jawa Barat ke lokasi pembangunan kereta gantung di Desa Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah Provinsi NTB.

"Mereka mengkaji jalur trayek atau lokasi pembangunan tiang pancang kereta gantung," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB, Julmansyah dikonfirmasi usai Rapat Pimpinan di Desa Agrowisata Golden Melon Desa Kebon Ayu, Lombok Barat, Jumat (22/7/2022).

Baca Juga: Investasi Rp2,2 Triliun, Kereta Gantung Rinjani Akan Dilengkapi Resort

1. Investor garap FS, DED dan Amdal

Skema amdal dan partisipasi warga. Sumber media.neliti.com

Julmansyah menjelaskan proses yang dilakukan investor saat ini masuk dalam tahap penyusunan feasibility study (FS) atau studi kelayakan. Bersamaan dengan ini, investor juga nantinya akan menyusun Detailed Engineering Designed (DED) serta dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

Julmansyah mengatakan belum mengetahui hasil kajian yang dilakukan tim ahli yang diterjunkan investor. Karena mereka sedang bekerja di lapangan. "Kita belum tahu berapa luas tapaknya. Nanti akan muncul dalam dokumen Amdal. Dan mereka akan membangun di posisi tapak tower yang menjadi tiang pancang kereta gantung saja," ucapnya.

2. Diklaim tak akan merusak hutan

Kepala Dinas LHK Provinsi NTB Julmansyah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Julmansyah memastikan pembangunan kereta gantung Rinjani tidak akan merusak hutan. Berbeda dengan pembangunan jalan di kawasan hutan, di mana pohon-pohon pasti akan ditebang. Tetapi, kata Julmansyah, dalam proyek pembangunan kereta gantung ini, pohon yang dipotong hanya di lokasi tapak tower tiang pancang.

"Bahkan keberadaan mereka akan mudah memonitoring kawasan hutan. Karena kereta gantung ini berada di atas pohon," terangnya.

Investor juga berkewajiban jika ada kawasan hutan yang gundul di lokasi tersebut maka harus melakukan rehabilitasi atau penghijauan. Untuk memastikan pembangunan kereta gantung Rinjani tidak merusak hutan, pihaknya juga akan mengundang pihak-pihak yang konsen terhadap lingkungan.

"Kita akan melibatkan mereka dalam pembahasan Amdal," tandas mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip NTB ini.

Baca Juga: 415 Ternak Dipotong Bersyarat dan Mati Akibat PMK di NTB 

Berita Terkini Lainnya