TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Video Siswi SMK di Lombok Lakukan Bullying ke Temannya Viral di Medsos

Berawal dari ketersinggungan di percakapan WhatsApp Grup

Ilustrasi Bully (IDN Times/Aditya Pratama)

Mataram, IDN Times - Video seorang siswi SMKN 3 Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang di-bully (perundungan) teman sekelasnya viral di media sosial. Kepala SMKN 3 Pujut Lombok Tengah, Akhirman Akbar yang dikonfirmasi IDN Times, Selasa (7/3/2023) membenarkan peristiwa tersebut.

Akbar tak menjelaskan secara detail kasus bullying yang terjadi di SMKN 3 Pujut. Namun ia mengatakan kasus ini sedang ditangani pihak sekolah. Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Aidy Furqan mengatakan Kepala Sekolah (Kasek) SMKN 3 Pujut sudah diminta segera menyelesaikan kasus bullying ini. Rencananya, Rabu (8/3/2023), Kepala SMKN 3 Pujut dipanggil ke Mataram terkait kasus tersebut.

Baca Juga: Investor Malaysia-Singapura Tertarik Bangun Theme Park di Mandalika

1. Berawal dari ketersinggungan dalam percakapan di WhatsApp Grup

ilustrasi membuka whatsapp (unsplash.com/ChristianWiediger)

Aidy menjelaskan dirinya sudah menghubungi Kepala SMKN 3 Pujut terkait video viral siswi yang menjadi korban bullying. Kepala SMKN 3 Pujut diminta segera mengambil tindakan.

"Saya minta anak-anak yang ada di video itu segera diinventarisasi masalahnya apa. Jawaban mereka sebenarnya sedang bergurau dengan kelompok mereka. Mereka punya geng-geng istilahnya," terang Aidy.

Peristiwa tersebut berawal dari percakapan di WhatsApp Grup antara siswa-siswi sesama kelompoknya. Dalam percakapan di WhatsApp Grup, kemudian ada yang tersinggung.

"Akhirnya temannya dikerjain di kelas. Mereka teman sekelas. Anak-anak itu tidak ada yang cedera. Mereka masuk sekolah bareng juga. Cuma terlanjur beredar videonya," ungkap Aidy.

2. Kasek diminta memanggil siswa dan orang tuanya

Kepala Dinas Dikbud NTB Aidy Furqan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dengan viralnya video tersebut, ia kemudian meminta Kepala SMKN 3 Pujut memanggil anak-anak dan orang tuanya. Supaya kasus seperti itu tidak terjadi lagi di sekolah.

Kalau pun itu dimaksudkan bercanda antara sesama siswa tetapi persepsi orang yang menonton video itu akan berbeda. Untuk itu, ia memerintahkan pihak sekolah melakukan pengawasan secara rutin pada jam istirahat. Karena peristiwa itu terjadi saat jam istirahat pada Kamis pekan lalu.

Baca Juga: Bike To Care 2023 Lombok Loop Berhasil Kumpulkan Donasi Rp578 Juta 

Berita Terkini Lainnya