TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usai Autopsi, WNA Tewas di Puncak Rinjani Diterbangkan ke Negara Asal 

Korban diterbangkan dari Bali

Autopsi jenazah WNA yang jatuh di puncak Gunung Rinjani di RS Bhayangkara Polda NTB, Senin (22/8/2022) malam. (dok. Balai TNGR)

Mataram, IDN Times - Setelah berhasil dievakuasi dari jurang puncak Gunung Rinjani, jenazah Warga Negara Asing (WNA) kelahiran Israel Boaz Tan Anam (37) dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB, Senin (22/8/2022) malam. Jenazah pria berkebangsaan Portugis itu dilakukan autopsi sebelum diterbangkan ke negara asalnya.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady yang dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Selasa (23/8/2022) menjelaskan proses autopsi jenazah sudah selesai dilakukan pagi tadi. Selanjutnya, jenazah dibawa ke Bali untuk diterbangkan ke negara asalnya.

"Hari ini proses menuju ke Bali. Baru dari Bali bertolak pakai pesawat ke negaranya. Sudah selesai diautopsi hari ini. Tadi pagi sudah selesai," kata Dedy.

Baca Juga: Pendaki yang Jatuh dari Puncak Gunung Rinjani Berhasil Dievakuasi

1. Pelajaran bagi para pendaki Rinjani

Proses evakuasi jenazah korban oleh Tim SAR gabungan. (dok. SAR Mataram)

Peristiwa kecelakaan yang menimpa pendaki asal Portugal itu, kata Dedy dapat menjadi pelajaran bagi para pendaki yang akan mendaki ke Gunung Rinjani. Setidaknya ada dua hal yang harus diperhatikan oleh para pendaki.

Pertama, pendaki agar lebih mempersiapkan diri sebelum melakukan pendakian. Pendaki harus hati-hati demi keamanan dan kenyamanan selama proses pendakian. Kedua, kata Dedy, pendaki harus lebih mematuhi aturan dan SOP saat mendaki. "Pesiapkan diri dan taat aturan pendakian," katanya.

2. Evakuasi pertama pendaki di puncak Rinjani

Evakuasi jenazah korban di puncak Gunung Rinjani. (dok. SAR Mataram)

Dedy mengungkapkan evakuasi korban yang jatuh di puncak Gunung Rinjani merupakan peristiwa yang pertama kali. Kemungkinan ini merupakan evakuasi menggunakan sistem manual vertical rescue yang pertama di Indonesia.

"Tapi kita lagi faktanya apakah memang evakuasi vertical rescue di Rinjani itu adalah kesuksesan di puncak tertinggi di Indonesia," ucapnya.

Setelah melalui banyak kendala selama proses evakuasi terhadap korbam yang jatuh dari puncak Gunung Rinjani, akhirnya Tim SAR gabungan bisa mengevakuasi dari lereng atau tebing dengan kedalaman 150 meter, pada Senin (22/8/2022).

Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit PH mengatakan, Senin (22/8/2022) pukul 09.45 Wita, tim tiba di puncak Rinjani, selanjutnya melakukan assessment, menyiapkan peralatan dan penurunan rescuer ke posisi korban berada. Beberapa jam kemudian Boaz Tan Anam (37),berhasil dievakuasi dengan menggunakan tali dalam keadaan meninggal dunia.

Pada pukul 14.22 Wita, korban berhasil dibawa ke puncak gunung, kemudian dilakukan packing ulang jenazah. Selanjutnya korban dibawa turun pada pukul 15.05 Wita menuju posko evakuasi di Sembalun.

Baca Juga: Pembangunan Jembatan Lombok - Sumbawa Dibatalkan

Berita Terkini Lainnya