TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siswi SMK di Lombok Bully Temannya Gegara Diolok Soal Bagian Tubuh

Kasus bullying siswi SMK di Lombok diusut polisi

SMKN 3 Pujut Lombok Tengah. (kemendikbud.go.id)

Lombok Tengah, IDN Times - Peristiwa bullying (perundungan) yang dilakukan sejumlah siswi SMKN 3 Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) kepada seorang temannya kini diusut polisi. Kasus itu saat ini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Lombok Tengah.

Kepala SMKN 3 Pujut Lombok Tengah Akhirman Akbar yang dikonfirmasi IDN Times, Selasa (7/3/2023) petang mengungkapkan pemicu terjadinya bullying yang menimpa siswi kelas XI SMKN 3 Pujut itu. Terduga pelaku yang melakukan bullying sebanyak dua orang, sedangkan beberapa lainnya hanya menonton.

"Iya sekarang ditangani di Unit PPA Polres Lombok Tengah. Ndak mau dia keluarga korban. Kalau anak-anak sudah kita selesaikan hari Kamis itu langsung. Sudah kita selesaikan. Ada videonya kita salam-salaman, ketawa-ketawa," kata Akbar.

Baca Juga: Video Siswi SMK di Lombok Lakukan Bullying ke Temannya Viral di Medsos

1. Diolok tentang bagian sensitif

Stop Bullying (freepik.com)

Akbar menyatakan sebenarnya kasus itu sudah diselesaikan pihak sekolah antara korban dan terduga pelaku. Namun, karena ada yang memviralkan video bullying itu di media sosial, sehingga masalahnya muncul kembali.

Ia sendiri mengaku mendapat video bullying terhadap salah satu siswi SMKN 3 Pujut dari salah satu alumni. Dia menjelaskan awalnya ada dua siswi yang punya permasalahan. Namun karena saling ejek, akhirnya mereka kumpul bersama kelompok masing-masing dan berujung pada peristiwa bullying tersebut.

Akbar mengatakan antara korban dan terduga pelaku sama-sama salah. Sebelum peristiwa itu, korban meledek sampai ke hal-hal yang sensitif dan mengejek bagian tertentu pada tubuh terduga pelaku.

"Istilahnya dari korban salah juga. Mengolok sampai hal-hal sensitif diolok, macam-macam lah gitu," tutur Akbar.

2. Upayakan mediasi

Ilustrasi mediasi. IDN Times/ istimewa

Karena kasus ini sudah ditangani Polres Lombok Tengah, Akbar mengupayakan persoalan ini diselesaikan secara mediasi. Karena menurutnya hal ini akan menghambat pendidikan anak.

"Tujuan kita agar pendidikan anak lancar tidak terhambat," ujarnya.

Akbar mengungkapkan pihak sekolah sebenarnya sudah mengkampanyekan setop bullying. Bahkan, katanya, spanduk setop bullying yang dipasang pihak sekolah sudah ada sejak 6 bulan lalu hingga saat ini.

"Ini hanya musibah di tempat kami. Hanya kena sialnya saja karena viral. Kalau kami gak ada ruang memberikan bully dan lain sebagainya," ucapnya.

Baca Juga: Dikes NTB Turun ke Lokasi Ibu Melahirkan di Jalanan, Akses Cukup Sulit

Berita Terkini Lainnya