Sapi Terserang Virus PMK, Lombok Ditutup untuk Lalu Lintas Ternak
Pasar ternak diminta tutup sementara selama 14 hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Pemerintah Provinsi NTB menutup lalu lintas ternak di Pulau Lombok menyusul ditemukannya penyakit mulut dan kaki (PMK) pada sapi di Lombok Tengah dan Lombok Timur.
Tim Balai Besar Veteriner Denpasar telah turun mengambil 10 sampel darah dan ingus sapi di Desa Kelebuh Lombok Tengah dan Desa Aikmel Lombok Timur. Kemudian dilakukan pengujian sampel di Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar. Hasilnya, sebanyak 9 sampel sapi dinyatakan positif terjangkit PMK.
"Tadi malam keluar hasilnya positif PMK, ada 5 sampel di Lombok Tengah dan 4 sampel di Lombok Timur. Dengan adanya hal itu, kita kewaspadaan terhadap PMK biar tidak meluas. Karena penyakit ini cepat menyebar lewat udara," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB drh. Khairul Akbar dikonfirmasi di Mataram, Kamis (12/5/2022).
Baca Juga: Nilai Kerusakan dan Kerugian Kebakaran di Bima Capai Rp9,49 Miliar
1. Tidak boleh ada lalu lintas ternak di Pulau Lombok
Khairul menyebutkan jumlah sapi yang diduga terjangkit PMK di Desa Kelebuh Lombok Tengah sebanyak 62 ekor. Namun yang diambil sampelnya sebanyak 6 ekor. Sedangkan di Desa Aikmel Lombok Timur ada belasan ekor, namun yang diambil sampelnya hanya 4 ekor.
Dengan keluarnya hasil uji laboratorium, maka ternak sapi di dua desa tersebut dilakukan isolasi dan penyemprotan disinfektan pada kandang. Supaya wabah PMK tidak meluas, maka tidak diperbolehkan adanya lalu lintas ternak dari dan menuju Pulau Lombok.
"Kami melakukan isolasi daerah. Tidak boleh ada pemasukan dan pengeluaran ternak dari dan menuju Pulau Lombok," terangnya.
Baca Juga: Puluhan Hewan Ternak Warga Lombok Tengah Diduga Terserang Virus