TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NTB Siap-siap 'Diserbu' Wisatawan dari Malaysia dan Singapura

Penerbangan langsung Malaysia dan Singapura akan dibuka

Bukit Pantai Seger Mandalika Lombok Tengah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Dua penerbangan internasional ke Lombok akan segera dibuka, yaitu rute Lombok - Kuala Lumpur dan Lombok - Singapura. Penerbangan Lombok - Kuala Lumpur akan dilayani maskapai AirAsia. Sedangkan Lombok - Singapura akan dilayani Scoot, maskapai berbiaya murah dari Singapore Airlines Group.

Pelaku wisata NTB menyambut baik pembukaan rute penerbangan langsung ke Malaysia dan Singapura. Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata atau Asita NTB, Dewantoro Umbu Djoka, pembukaan dua penerbangan langsung internasional tersebut membawa angin segar bagi sektor pariwisata NTB.

1. Serbu pasar Malaysia dan Singapura

Menara Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia (IDN Times/Santi Dewi)

Dewantoro mengatakan Malaysia dan Singapura menjadi pasar yang potensial bagi NTB. Karena Malaysia dan Singapura merupakan hub penerbangan dari China dan negara-negara Eropa.

"Kalau sudah lancar penerbangan AirAsia rute Lombok - Kuala Lumpur. Kita sudah ada kerja sama dengan MATA, travel agen di Malaysia. Karena Malaysia pasarnya bagus, mesti kita maintenance kembali," kata Dewantoro dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Minggu (10/4/2022).

2. Malaysia pasar potensial pariwisata NTB

potret Sirkuit Mandalika yang tampak dari udara (instagram.com/motogp)

Dewantoro mengungkapkan Malaysia merupakan pasar yang sangat potensial bagi pariwisata NTB. Berwisata merupakan kebutuhan bagi warga Malaysia. Sehingga setiap tahun mereka wajib melancong ke luar negeri.

Selain itu, warga Malaysia yang melancong ke luar negeri rata-rata memakai jasa travel agen. Sehinga ketika liburan ke luar negeri, mereka benar-benar terjamin.

"Mudah-mudahan tidak ada karantina lagi. Tentu mereka akan lebih banyak tertarik ke Lombok. Apalagi di sini ada sirkuit untuk MotoGP dan WSBK. Kalau di sini mereka bisa menonton sambil berwisata," katanya.

Namun Dewantoro menggarisbawahi pengalaman saat gelaran MotoGP Mandalika pada 18 - 20 Maret lalu harus dijadikan pelajaran agar tak terulang kembali. Yaitu terkait dengan mahalnya tarif hotel dan transportasi. Supaya wisatawan tidak kapok datang ke Lombok.

"Sehingga gelaran event internasional berdampak juga ke destinasi wisata, pusat penjualan oleh-oleh.Kita fokus buat paketnya, bukan hanya jual kamar penginapan," ujarnya.

Baca Juga: Seorang Penumpang Kapal Terjun ke Laut di Perairan Sumbawa Barat 

Berita Terkini Lainnya