TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meski Minta Maaf, TikToker Mia Earliana Tetap Dilaporkan ke Polisi

Mia Earliana: jangan khawatir ke Gili Trawangan

Ketua DPRD KLU Artadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Lombok Utara, IDN Times - Ketua DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat (NTB), Artadi meminta aparat penegak hukum (APH) tetap memproses laporan warga terkait pelanggaran UU ITE yang diduga dilakukan TikToker Mia Earliana. Meskipun yang bersangkutan telah mengklarifikasi dan meminta maaf, tetapi proses hukum harus tetap jalan.

Sebelumnya, TikToker Mia Earliana menyampaikan keluhan saat berlibur ke Gili Trawangan lewat akun TikTok @miaearliana. Mia Earliana mengatakan dirinya mendapatkan catcalling atau pelecehan verbal saat berlibur di pulau kecil yang berada di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, KLU tersebut.

"Karena informasi dari teman-teman, laporan sudah masuk (ke polisi), tinggal berproses. Kalau minta maaf, itu saya pikir gak masalah, sah-sah saja. Tapi proses itu, silakan teman-teman yang sudah melaporkan itu ke pihak berwajib. Tinggal APH sekarang menindaklanjuti kaitan dengan laporan dari warga," kata Artadi dikonfirmasi di Dusun Teluk Kombal, Desa Pemenang Barat, KLU, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga: Pemda NTB Benahi Pariwisata Usai Viral TikToker jadi Korban Catcalling

1. Diharapkan jadi pembelajaran

Google

Artadi berharap kasus ini menjadi pembelajaran, baik bagi tamu maupun masyarakat di Gili Trawangan. Supaya peristiwa seperti itu tidak terulang kembali dikemudian hari.

Sebelumnya, Koalisi Advokat Peduli Lombok Utara secara resmi melaporkan TikToker Mia Earlina ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTB, pada Senin (19/9/2022). Ia dilaporkan dengan dugaan ujaran kebencian dan pelanggaran UU ITE.

Artadi mengungkapkan yang bersangkutan sudah meminta maaf. Kuasa hukum atau pengacara dan keluarga yang bersangkutan sudah datang ke Lombok Utara meminta maaf. "Artinya apa yang disampaikan itu tidak benar. Yang menyangkakan bahwa masyarakat kita seperti itu di Gili, saya yakin ndak," kata Artadi.

2. DPRD KLU sudah lakukan kroscek ke Gili Trawangan

Wisatawan saat berada di Gili Trawangan (IDN Times/Muhammad Nasir)

Artadi mengungkapkan DPRD KLU sudah turun ke Gili Trawangan untuk melakukan kroscek. Apa yang menjadi keluhan wisatawan menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah dan masyarakat.

"Untuk bagaimana memberikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat tatkala hal-hal seperti itu terjadi. Sehingga hal-hal seperti itu tidak terulang kembali. Dan masyarakat insyaallah akan patuh terhadap apa yang disarankan pemerintah daerah," kata Artadi.

Menurut Artadi, masyarakat Lombok Utara cukup ramah terhadap wisatawan. Namun apabila ada sapaan atau teguran-teguran terhadap wisatawan yang dianggap catcalling akan diperbaiki ke depannya.

"Itu memang karena kondisi masyarakat kita seperti itu. Kalaupun misalnya ada teguran-teguran yang dianggap serius oleh mereka. Karena memang dari keramahan masyarakat kita di sini seperti itu. Jadi kadang-kadang orang luar menganggap itu sesuatu yang berlebihan," kata Politisi Gerindra ini.

Baca Juga: Tarif Penyeberangan ke Gili Trawangan Diusulkan Naik 

Berita Terkini Lainnya