TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa Asal Lombok Terjebak karena Perang Saudara di Sudan 

Tempat tinggal dan kampusnya dekat dengan medan pertempuran

Lokasi perang saudara yang dekat dengan tempat tinggal mahasiswa asal Lombok di Sudan. (dok. Istimewa)

Mataram, IDN Times - Sejumlah mahasiswa asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terjebak perang saudara antara tentara Sudan dengan Paramiliter Rappid Support Forces (RSF) di Ibu Kota Khartoum. Salah satu mahasiswa asal Desa Darek, Lombok Tengah yang sedang kuliah di Sudan, Danial Alya dalam keterangannya, Selasa (18/4/2023 mengatakan rentetan tembakan, desing peluru, dan dentuman serangan pesawat tempur terdengar begitu jelas dari tempat mereka tinggal.

Perang saudara di Sudan terjadi sejak Sabtu (15/4/2023) pukul 09.00 waktu setempat. Situasi kian memanas pada Minggu (16/4/2023) yang membuat pertempuran dan serangan dilakukan masing-masing pihak tanpa henti.

Baca Juga: Kejati NTB Dalami Aliran Dana Dugaan Korupsi Tambang Pasir Besi Lotim 

1. Pembelajaran di kampus dihentikan

ANTARA FOTO/REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

Pertempuran antara tentara Sudan dengan Paramiliter Rappid Support Forces membuat aktivitas warga sipil lumpuh. Begitu juga aktivitas pembelajaran di kampus juga ikut terhenti. Warga Negara Indonesia (WNI) yang kuliah di sana juga kena dampaknya.

Mereka belum dapat belajar di kampus masing-masing. Bahkan, beberapa di antaranya terisolasi karena tidak memungkinkan keluar dari tempat tinggal masing-masing. Danial yang kini terjebak perang saudara di Sudan itu, mengatakan para pelajar kehabisan bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

"Tidak ada listrik dan air serta tidak ada suplai bahan makanan, membuat pasokan kebutuhan sehari-hari semakin menipis, bahkan ada beberapa laporan sudah kehabisan stok kebutuhan sehari-harinya," ungkapnya.

2. Peluru nyasar ke rumah tempat tinggal

Ilustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Danial menjelaskan dirinya bersama mahasiswa lain yang tergabung dalam Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan, mengupayakan agar kebutuhan-kebutuhan dasar pelajar dan mahasiswa dapat terpenuhi. Pihaknya berkoordinasi dengan Perwakilan Pemerintah Indonesia di Sudan.

Ia menuturkan lokasi pertempuran antara tentara Sudan dengan Paramiliter Rappid Support Forces sangat dekat dengan kampus tempat mereka menimba ilmu. Sehingga, suara-suara tembakan terdengar keras dari tempat tinggal mereka. Bahkan, beberapa peluru menyasar ke rumah-rumah tempat mereka tinggal.

"Sempat ketika pertempuran memanas, pesawat tempur berkali-kali melewati rumah kami," tuturnya.

Baca Juga: Polda NTB Terjunkan 1.706 Personel Amankan Mudik Lebaran 2023 

Berita Terkini Lainnya