TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Luapan Sungai Meninting, BWS: Kami Kena Dampak, Bukan Penyebab Banjir!

Debit air melebihi daya tampung cofferdam

Bendungan Meninting yang sedang dalam proses pembangunan di Desa Bukit Tinggi Kecamatan Gunungsari Lombok Barat, Senin (20/6/2022). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Lombok Barat, IDN Times - Banyak pihak yang menduga meluapnya air Sungai Meninting Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (17/6/2022) lalu karena kegagalan konstruksi pembangunan Bendungan Meninting.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi menegaskan terjadinya luapan air karena curah hujan pada hari itu cukup tinggi di daerah hulu.

"Saya menegaskan tidak ada kegagalan terhadap bangunan. Bangunan yang dibangun dari proses pembangunan Bendungan Meninting ini tidak ada tanggul yang jebol, tidak ada kegagalan konstruksi. Tidak ada tanggul yang jebol mengakibatkan banjir, gak ada," kata Hendra di lokasi proyek pembangunan Bendungan Meninting di Desa Bukit Tinggi Kecamatan Gunungsari Lombok Barat, Senin (20/6/2022).

Baca Juga: Tega! Mahasiswi Asal Sumba di Mataram Aborsi Janinnya Pakai Pil ini!

1. Debit air hujan melebihi daya tampung cofferdam

Kepala BWS Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Berdasarkan data BMKG, pada Jumat (17/6/2022), wilayah Gunungsari diprediksi hujan dengan intensitas ringan. Tetapi, kata Hendra, tiba-tiba curah hujan cukup tinggi di daerah hulu sementara di lokasi proyek cuaca cerah.

Curah hujan di daerah hulu itulah yang menyebabkan debit air sungai cukup besar dan melebihi daya tampung cofferdam yang dibangun untuk mengalirkan air sungai ke saluran pengelak. Disebutkan cofferdam yang ada menampung debit air dengan skala ulang 25. Namun pada hari itu, debit air sungai pada skala ulang 50.

Sehingga air sungai melimpasi cofferdam akibatnya menggenangi bagian maindam yang sedang dalam proses penggalian tanah. Di lokasi pengerukan maindam ada 29 alat berat yang beroperasi.

Ketika terjadi limpasan air, alat berat tersebut bisa diselamatkan kecuali tiga unit yang tidak bisa dibawa karena rusak. "Tapi sekali lagi kami tegaskan kami mengalami dampak bukan penyebab terhadap banjir," ucapnya.

2. Progres pembangunan Bendungan Meninting baru mencapai 30,28 persen

Penyedotan air di bagian maindam proyek Bendungan Meninting. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Hendra mentebutkan progres pembangunan Bendungan Meninting per 15 Juni 2022 secara keseluruhan baru mencapai 30,28 persen. Dengan rincian untuk pengerjaan maindam baru 16 persen, cofferdam 53 persen dan saluran pengelak 96 persen.

"Proses pembangunannya sendiri tidak dalam proses penimbunan tetapi masih dalam proses penggalian. Jadi itu tidak dalam bayangannya air tertampung bendungan kemudian bendungannya jebol sehingga menyebabkan banjir, tidak," terang Hendra.

Ditegaskan Bendungan Meninting belum berfungsi sebagai tampungan air. Karena saat ini belum dibuat tampungannya. Pengerjaan maindam masih dilakukan penggalian tanah hingga menemukan bagian tanah yang paling keras.

Baca Juga: Penyelenggara MXGP Tiba di NTB, Ada yang Bermain Gendang Beleq 

Berita Terkini Lainnya