TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Beras Naik, 643 Ribu KK di NTB Bakal Terima Bantuan Pangan

Stok beras di NTB sebanyak 49 ribu ton

Operasi pasar yang digelar Dinas Ketahanan Pangan NTB untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok. (dok. Istimewa)

Mataram, IDN Times - Harga beras di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam beberapa pekan terakhir mulai merangkak naik. Data Dinas Perdagangan NTB, harga beras medium di kisaran Rp12.625 - 14.000 per kilogram. Sedangkan beras premium di kisaran Rp14.500 - 15.000 per kilogram.

Sementara harga beras SPHP Rp12.286 per kilogram. Mengatasi harga beras yang merangkak naik, Perum Bulog Wilayah NTB akan segera menyalurkan bantuan pangan sebanyak 10 kilogram beras kepada 643.000 kepala keluarga (KK) di NTB.

1. Bantuan pangan disalurkan mulai Agustus

Wakil Pimpinan Bulog Wilayah NTB Musasdin Said mengatakan bantuan pangan untuk ratusan ribu KK masyarakat kurang mampu akan disalurkan mulai Agustus ini. Program bantuan pangan ini merupakan penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

"Sebentar lagi di bulan Agustus ini kita akan mulai distribusikan. Mereka dapatnya per KK sebanyak 10 kg, kurang lebih untuk 643.000 penerima bantuan pangan untuk mengendalikan harga beras yang merangkak naik," kata Said dikonfirmasi usai menerima kunjungan TPID DIY di Kantor Gubernur NTB, Rabu (31/7/2024).

Baca Juga: Dana Pilkada Belum Dicairkan, Mendagri Tegur 5 Kepala Daerah di NTB

2. Panen padi mulai berkurang

Said mengatakan kenaikan harga beras di NTB karena sekarang panen padi mulai berkurang. Diungkapkan, harga gabah maupun beras merangkak naik, tetapi Bulog tetap melakukan penyerapan gabah petani.

Karena harga gabah naik, maka Bulog membeli dengan harga komersil. "Sehingga masih tetap ada peluang atau potensi kita serap gabah petani," terangnya.

Selain mendistribusikan bantuan pangan, Said mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan untuk melakukan gerakan pangan murah. Bulog memiliki cadangan beras yang bisa dijual melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

"Kita jual untuk menjaga stabilisasi harga beras yang sudah mulai naik di akhir tahun. Kalaupun terjadi kenaikan tidak signifikan," tambahnya.

Berita Terkini Lainnya