TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AMNT Akan Bebaskan 300 Hektare untuk Industri Turunan Smelter 

Mulai dibangun camp untuk 3.000 pekerja proyek smelter

Bupati Sumbawa Barat H. W. Musyafirin (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Setelah melakukan pembebasan lahan seluas 170 hektare yang akan menjadi lokasi inti pembangunan smelter emas dan tembaga, PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) akan kembali memperluas kawasan industri turunannya.

Sekitar 300 hektare lahan di daerah Benete Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan dibebaskan dalam waktu dekat. Saat ini sedang dilakukan pembangunan camp untuk 3.000 pekerja yang akan mengerjakan proyek pembangunan smelter.

Baca Juga: Bupati Bima Tanggapi Soal Bocah Meninggal Diduga Hepatitis Akut

1. Groundbreaking pembangunan smelter akhir 2022

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)/amman.co.id

Bupati Sumbawa Barat H. W. Musyafirin mengatakan saat ini baru mulai pembangunan camp untuk 3.000 pekerja di wilayah Maluk Kabupaten Sumbawa Barat. Camp untuk ribuan pekerja proyek pembangunan smelter milik PT. Amman tersebut pada lahan seluas 15 hektare.

"Sudah ada beberapa camp yang dibangun saat ini. Sehingga nanti pada akhir tahun itu, bisa groundbreaking konstruksi pembangunan smelternya. Camp ini untuk 3.000 tenaga kerja saja. Itu yang sedang dilakukan di Maluk," kata Musyafirin dikonfirmasi di Kantor Gubernur NTB, Kamis (12/5/2022).

2. Bebaskan 300 hektare untuk industri turunan smelter

Ilustrasi Infrastruktur (Pelabuhan) (IDN Times/Arief Rahmat)

Disebutkan, lahan inti sebagai lokasi pembangunan smelter di Maluk sudah tuntas dilakukan seluas 170 hektare. Selanjutnya, PT. Amman Mineral juga akan memperluas kawasan smelter untuk industri turunannya seluas 300 hektare.

Untuk pengembangan industri turunan smelter AMNT sudah disepakati akan segera dilakukan pembebasan lahan. Musyafirin mengungkapkan perluasan kawasan industri smelter ini akan dilakukan pekan depan. Lokasi industri turunan smelter berada di daerah Benete. Sehingga beberapa fasilitas perkantoran termasuk pelabuhan juga akan direlokasi.

Baca Juga: Nilai Kerusakan dan Kerugian Kebakaran di Bima Capai Rp9,49 Miliar 

Berita Terkini Lainnya