TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wabah PMK Meluas, Penutupan Pasar Hewan di Lombok Tengah Diperpanjang

Peternak diimbau berikan obat herbal pada sapi terpapar PMK

Ilustrasi ternak sapi. (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Lombok Tengah, IDN Times - Pemerintah KabupatenLombok Tengah,  Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyatakan bahwa penutupan semua pasar hewan di daerah setempat diperpanjang. Tujuannya untuk mencegah penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kasus PMK terus meningkat pada hewan ternak di daerah ini.

"Kita telah mengeluarkan surat perpanjangan penutupan pasar hewan hingga tanggal 20 Juni, yang awalnya akan buka pada tanggal 4 Juni 2022," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lombok Tengah Lalu Taufikurahman seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/6/2022).

Baca Juga: 17.917 Ternak Terjangkit, NTB Belum Ditetapkan Daerah Wabah PMK 

1. Penambahan kasus sebanyak 700 ekor

Ilustrasi Peternakan Sapi Perah (IDN Times/Shemi)

Perpanjangan penutupan pasar hewan tersebut dilakukan, karena kasus PMK di Lombok Tengah masih mewabah. Itu dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK kepada ternak lainnya. Peningkatan kasus PMK di Lombok Tengah terbilang cukup tinggi. 

Peternak juga diimbau untuk tidak memotong hewan ternaknya yang saat ini terjangkit PMK. Masyarakat juga diimbau untuk tidak mengonsumsi daging sapi yang disembelih saat sakit terpapar PMK.

"Itu total kasus PMK selama sebulan sejak ditemukan pascalebaran hingga saat ini. Dalam seminggu saja penambahan sekitar 700 ekor," katanya. 

2. Berikan obat herbal

altoastral.com.br

Selain melakukan pengobatan, pihaknya juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat dengan melakukan pengobatan secara herbal, karena hal itu bisa membantu masyarakat.

"Kondisi obat yang kurang, sehingga kita juga melakukan pengobatan secara herbal dengan memberikan air gula merah, kunyit, dan asam, kepada ternak yang terkena PMK," katanya.

Upaya itu dilakukan untuk menjaga kondisi tubuh hewan ternak bisa tetap fit dan bisa cepat sembuh. Peternak juga diimbau untuk cepat melapor jika menemukan hewan ternaknya memiliki ciri-ciri terjangkit virus PMK.

Baca Juga: Bank NTB Syariah Unit Bolo Dituding Endapkan Rp300 Juta Dana Desa

Berita Terkini Lainnya