TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TKW Asal Dompu NTB Dianiaya Majikan, Disetrika dan Tak Diberi Makan

Korban berangkat melalui jalur ilegal ke Arab Saudi

Tangkapan layar saat korban video call terkahir dengan ayahnya (Dok/Istimewa)

Dompu, IDN Times- Kasus penyiksaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Wanita (TKW) kembali dialami oleh warga Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Peristiwan nahas itu dialami oleh Berlyanthi Kasih yang berusia 24 tahun. Dia diduga jadi korban penganiayaan majikannya di Arab Saudi sejak April 2022 lalu.

Informasi yang dihimpun, penderitaan yang dialaminya tersebut diketahui setelah korban mengungkapkan kepada orang tuanya. Berlyanthi Kasih mengadu ke ayahnya melalui sambungan video call beberapa waktu lalu dan kini korban sudah hilang kontak. Keluarga menduga bahwa HP milik Berlyanthi disita oleh majikannya.

Baca Juga: Dipasok Dari Merauke, Daging Rusa Banyak Dijual di Bima 

1. Korban disetrika dan tak diberikan makan

google

Kepada orang tuanya, korban mengaku disiksa oleh majikan setiap hari sejak April 2022 hingga saat ini. Akibatnya dia menderita luka memar pada bagian tangan dan leher lantaran disiksa dengan cara disetrika hingga disiram menggunakan air panas oleh majikannya.

Selain disetrika, korban juga mengaku menerima penganiayaan dengan cara dipukul menggunakan benda tumpul. Bahkan sampai tidak diberikan makan oleh majikannya.

2. Korban hanya diberikan makan 3 kali sepekan

pixabay.com/mohamed_hassan

Ayah korban bernama Syamsurizal yang dikonfirmasi via ponsel membenarkan peristiwa penyiksaan yang dialami anaknya di negara penempatan. Dari keterangan korban, dia mengaku penyiksaan itu dialami sejak bulan April 2022 lalu.

 "Anak saya disiksa dengan cara disetrika, kepala dibenturkan ke tembok dan badan dipukul. Dia juga hanya diberi makan 3 kali sepekan," ungkap Syamsurizal.

Pada saat video call terakhir dengan anaknya, korban sempat menunjukkan bekas luka memar pada tangan, leher dan betis akibat disetrika dan disiram menggunakan air panas oleh majikannya.

"Videonya sempat kita rekam waktu telepon kemarin. Luka memarnya saya lihat ada di tangan, leher juga betis. Katanya disetrika dan disiram air panas oleh majikan," ujarnya.

Syamsurizal berharap buah hatinya cepat ditemukan dan dipulangkan kembali ke tanah air dalam keadaan selamat. Kini dia dilanda khawatir sang anak tewas di tangan majikan. 

"Saya khawatir anak saya meninggal disiksa majikan," ungkapnya.

3. Nekat jadi TKI ingin perbaiki ekonomi keluarga

sbs.com.au

Syamsurizal mengatakan anaknya nekat bekerja di luar negeri atas kemauan sendiri karena ingin membantu perekonomian keluarga. Dia berangkat melalui jalur ilegal dan difasilitasi oleh sponsor bernama Nurseha, warga Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu. 

Pada 10 Februari 2022, korban berangkat dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin (SMS) Bima menuju Jakarta. Begitu sampai di ibu kota, korban difasilitasi pria bernama Ilham untuk pengurusan paspor hingga diberangkatkan ke Riyad Arab Saudi.

"Di sana sempat diinapkan beberapa hari di hotel lalu dijemput oleh majikan," ungkapnya.

Kasus dugaan penganiayaan terhadap putrinya itu kini sudah diadukan ke Disnakertrans Dompu dan BP2MI Mataram. Hanya saja, masih belum ada informasi terkait perkembangan penanganannya.

Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Asrama Santri Ponpes di Bima Ludes Terbakar

Berita Terkini Lainnya