TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dua Kelompok Warga Bima Saling Serang Pakai Parang dan Panah

Warga Dadibou membakar gudang garam milik warga Talabiu

Tangkapan layar saat warga saling serang di TKP sambil membawa panah dan parang (Dok/Istimewa)

Bima, IDN Times - Dua kelompok warga di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saling serang menggunakan senjata tajam (sajam) berupa parang dan panah pada Kamis malam (23/11/2023). Akibatnya, satu warga bernama Arsyad harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena anak panah pada bagian paha.

"Benar ada kericuhan, ini saya lagi di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Camat Woha, Irfan dikonfirmasi IDN Times Kamis malam (23/11/2023).

Baca Juga: Eks Kepala Dinsos Bima Belum Dipecat, Pemkab Tunggu Salinan Putusan MA

1. Dipicu kasus pembacokan

Ilustrasi pembacokan. (Dok. Polres Tanggamus).

Irfan mengatakan, kejadian ini berawal saat korban bernama Mulyadin (35) warga Desa Dadibou dibacok di Desa Penapali pada Rabu (22/11/2023) kemarin. Warga Dadibou menduga bahwa pelaku pembacokan adalah warga dari Desa Talabiu.

Dari peristiwa tersebut, kemudian memicu reaksi warga Dadibou hingga melakukan blokade jalan dua hari berturut-turut. Mereka menuntut agar pelaku segera ditangkap kendati belum mengetahui identitasnya.

"Mereka ditenangkan oleh polisi dengan meyakinkannya bahwa kasus pembacokan sedang tahap penyelidikan. Setelah itu baru mereka mau buka blokade jalan," terang Irfan.

2. Membakar tempat penyimpanan garam

Lahan garapan produksi garam di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Senin (11/7/2022). (IDN Times/Juliadin)

Karena pelaku tak kunjung ditangkap polisi, kemarahan warga Dadibou tak terbendung. Mereka lalu mengambil sikap dengan membakar tempat penyimpanan atau gudang garam milik warga Desa Talabiu dan Penapali.

Informasi pembakaran ini pun mengundang reaksi warga dari dua desa tersebut. Mereka lalu bergegas ke lokasi pembakaran dengan tujuan untuk melakukan pemadaman api.

"Dalam perjalanan, mereka tiba-tiba dipanah oleh warga Dadibou. Mulai dari situ mereka mulai saling serang menggunakan sajam di jalan raya hingga 1 warga Talabiu dikenai panah," terangnya.

Baca Juga: Sidang Putusan Kasus Pembunuhan Ditunda, Warga Bima Mengamuk

Berita Terkini Lainnya