Tokoh Adat: Puncak Bau Nyale Sebulan Sebelum MotoGP di Mandalika
Tokoh adat gelar Sangkep Warige tentukan acara Bau Nyale
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Tengah, IDN Times - Para tokoh adat di Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat menggelar acara Sangkep Warige atau musyawarah adat di Desa Wisata Sasak Ende, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah pada Sabtu, (08/01/2022). Sangkep Warige merupakan acara adat yang digelar setiap tahun untuk menentukan puncak tradisi Bau Nyale di Pantai Selatan Lombok, NTB.
Bau Nyale berarti menangkap Nyale. Sementara Nyale diyakini sebagai jelamaan Puteri Mandalika. Dia merupakan puteri yang cantik dan diperebutkan oleh banyak pangeran. Dia memutuskan untuk menceburkan diri ke laut untuk mencegah perpecahan di antara para pangeran. Rakyatnya kemudian menemukan banyak Nyale atau cacing laut di tempat Puteri Mandalika membuang dirinya.
Warga sekitar memperingati puncak bau nyale pada Febaruari dan Maret. Sebelum digelar, tokoh adat setempat melakukan ritual Sangkep Warige untuk menentukan tanggal pelaksanaan Bau Nyale.
Baca Juga: 1,5 Tahun Hilang, Bocah ini Ditemukan Lemas di Sirkuit Mandalika
1. Ditentukan dari suara alam
Dalam keputusan Sangkep Warige, para tokoh adat di Lombok Tengah memutuskan event Bau Nyale atau cacing laut jatuh pada 20-21 Februari 2022. anggal itu merupakan keputusan para tokoh adat masyarakat Suku Sasak sebagai ketetapan waktu pelaksanaan acara puncak Bau Nyale.
Wakil Bupati Lombok Tengah, H. M Nursiah mengatakan Sangkep Warige biasanya dilakukan mengacu pada tanda-tanda alam. Seperti bunyi Tengkere, Bintang Towot, dan penanggalan Sasak.
Baca Juga: Laris Manis, Tiket VIP MotoGP Mandalika Ludes Terjual dalam Sehari