TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puluhan Petugas TPS Terpapar COVID-19 Klaster Pilkada NTB

Sedikitnya 20 kasus terkait penyelenggaraan Pilkada 2020

Pengambilan sampel tes usap dari salah satu petugas Pilkada di Mataram pada Rabu (16/12/2020) IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Mataram, IDN Times - Usai pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di tujuh kabupaten dan kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 9 Desember 2020 lalu, puluhan petugas Pilkada dinyatakan terpapar virus corona atau COVID-19. Dari data yang diterima petugas medis, sedikitnya sudah ada 20 petugas penyelenggara Pilkada dinyatakan positif terinfeksi virus mematikan tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Nurhandini Eka Dewi mengatakan, dari hasil rapid test yang dilakukan kepada semua anggota penyelenggara Pilkada di NTB, 1.800 orang dinyatakan reaktif COVID-19.

"Nah, yang terpapar positif ini berasal dari 1.800 petugas Pilkada yang reaktif," ujar Dewi, Kamis (17/12/2020) kemarin.

1. Klaster Pilkada NTB terbanyak di Pulau Sumbawa

Pengecekan di TPS pada pemilihan kepala daerah kota Mataram IDN Times/Ahmad Viqi Wahyu Rizki

Kasus COVID-19 klaster Pilkada paling banyak terdapat di Kabupaten Sumbawa, Bima, Dompu dan Sumbawa Barat. Dari data yang diterima petugas medis, sedikitnya 20 petugas penyelenggara Pilkada, baik dari Bawaslu maupun KPU, terpapar COVID-19.

"Kita belum hitung akumulasinya berapa. Yang jelas ada 20 orang petugas Pilkada positif COVID-19," kata Dewi.

Baca Juga: Mahfud MD Klaim Pilkada 2020 Sukses Tanpa Klaster COVID-19

2. Kasus klaster Pilkada melonjak

Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Dewi melanjutkan, sejak tanggal 11 Desember 2020 atau dua hari usai Pilkada Rabu (9/12/2020) lalu, kasus dari klaster Pilkada di NTB terus mengalami kenaikan.

Dari 16 kasus baru yang diumumkan Kamis (17/12/2020) saja, kasus penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 ini didominasi oleh klaster Pilkada yang terjadi di Sumbawa. "Setiap hari ada kasus positif klaster Pilkada. Dari 16 kasus baru ini pasti ada," jawabnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD sesumbar penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 berjalan sukses meskipun digelar di tengah-tengah pandemik COVID-19. Dia mengklaim belum terjadi penularan klaster Pilkada yang dikhawatirkan banyak peneliti dan akademisi.

“Alhamdulillah belum ada kasus bahwa kerumunan Pilkada menjadi klaster baru,” kata Mahfud, Senin (14/12/2020)

Baca Juga: Satgas COVID-19: Masih Banyak yang Tidak Percaya COVID-19

Berita Terkini Lainnya