Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Lombok Tengah, IDN Times - Belum genap sebulan diresmikan Presiden Joko Widodo, Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL)-Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami retak-retak. Padahal pembangunan jalan mempergunakan alokasi APBN sebesar Rp705 miliar baru saja diresmikan pada Jumat 12 November 2021 lalu.
Kerusakan jalan terjadi di bahu jalan menghubungkan antara Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sepanjang 17,36 kilometer.
"Jadi memang ada pergeseran di atas bahu jalannya," kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTB Reiza Setiawan saat dihubungi IDN Times, Kamis (9/12/2021).
Baca Juga: Gandeng Perusahaan China, Tambang Emas di NTB Akan Dibangunkan Smelter
1. Retakan jalan ditutup
Retakan Jalan bypass BIL-Mandalika ditutupi plastik IDN Times/Ahmad Viqi Pantauan IDN Times di lapangan, kerusakan jalan tersebut ditutupi plastik dan ditimbun pasir. Pihak Reiza berdalih, kerusakan jalan akibat belum adanya penguatan pada pengerjaan tahapan I tahun 2021.
Seperti diketahui, pengerjaan jalan sepanjang 17 kilometer dibagi dalam tiga paket.
2. Pengerjaan tahap I selesai
Jalan bypas Bil-Mandalika alami retak-retak IDN Times/Ahmad Viqi Pengerjaan tahap I Jalan Bypass BIL-Mandalika memang telah selesai. Untuk pengerjaan jalan median dua jalur lambat di sepanjang jalan 17 kilometer yang menghubungkan Bizam dan KEK Mandalika belum masuk ke pengejar tahap II.
"Nah kalau itu belum termasuk di tahap I kita akan masukan ke tahap II," ujar Reiza.
Ia menyebutkan, kesalahan pengerjaan tahap I menjadi tugas pihak rekanan pembangunan Jalan BIL-Mandalika.
"Artinya kalau ada pekerjaan yang kurang sempurna itu akan diperbaiki oleh penyedia jasa. Karena tahap satu ini masih dalam masa pemeliharaan," ujar Reiza.
3. Diperbaiki sebelum MotoGP
Pengerjaan bypass BIL-Mandalika masih berlangsung IDN Times/Ahmad Viqi Diketahui, pembangunan Jalan Bypass BIL-Mandalika terdiri dari 3 paket pekerjaan dengan anggaran bersumber dari APBN Tahun 2020 hingga 2021.
Untuk pengerjaan paket 1 sepanjang 4,30 km dengan kontraktor PT Nindya Karya-Bumi Agung (KSO) total anggaran Rp199 miliar.
Kemudian, pengerjaan paket 2 sepanjang 9,70 kilometer jalan dikerjakan oleh PT Adhi Karya-PT Metro Lestari Utama (KSO) dengan anggaran Rp353 miliar.
Selanjutnya untuk paket ketiga dengan sepanjang 3,36 kilometer dikerjakan oleh PT Yasa Patria Perkasa dengan anggaran Rp152 miliar.
Reiza memastikan, kerusakan jalan akan diperbaiki pihak pihak kontraktor pemegang proyek. Pembangunan seluruhnya diharapkan bisa tuntas sebelum penyelenggaraan balapan MotoGP tahun 2022 mendatang.
"Kalau untuk anggaran perbaikan tidak ada dari kami. Karena kan itu kewajiban penyedia jasa," kata Reiza.
Baca Juga: Belasan Buruh Migran Bermasalah Asal NTB Dideportasi dari Malaysia