Ramaikan Wisata Mandalika Lombok, Pembangunan Hotel Capai 78 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Tengah, IDN Times - Dalam rangka menambah pasokan jumlah kamar hotel di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Pemerintah lalui PT ITDC fokus mempercepat pembangunan Pullman Hotel The Mandalika.
Hingga saat ini, progres pekerjaan Pullman Hotel secara keseluruhan mencapai 78,77 persen.
1. Pullman Hotel ditarget rampung bulan November
Direktur Utama PT. ITDC Abdulbar M. Mansoer mengaku, pengerjaan pembangunan proyek Pullman Hotel di KEK Mandalika capai 78,77 persen.
"Kami ditargetkan akan mulai serah terima untuk dapat dioperasikan pada November 2021," kata Abdulbar, Senin (16/8) kemarin.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Siap Gelar World Superbike November Ini
2. Konektivitas KEK Mandalika dibagi tiga zona kawasan
Selain itu kata Abdulbar, guna meningkatkan konektivitas di KEK Mandalika. Saat ini ITDC telah memulai tahap konstruksi Paket I dan II Mandalika Urban Tourism and Infrastructure Project (MUTIP).
"Ini untuk membangun infrastruktur dasar di zona barat, tengah, dan timur dari kawasan The Mandalika," katanya.
3. Luas area parkir Paket I capai 104,72 hektar
Untuk pengerjaan MUTIP Paket I kata Abdulbar, akan dikerjakan mulai dari pembangunan sejumlah ruas jalan dengan total panjang 4,35 km.
Selain itu, pengerjaan lokasi parkir kendaratan seluas 104,72 are.
"Ada juga ruas jalan dan lot parkir yang tengah dibangun ini secara langsung akan mendukung Jalan Kawasan Khusus (JKK) Mandalika," katanya.
4. Total investasi capai Rp1,3 Triliun
Sementara, untuk item pekerjaan MUTIP paket II yang tengah dikerjakan berupa sejumlah ruas jalan dengan total panjang 2,99 km.
Jalan tersebut akan menjadi penghubung wilayah komersial di zona timur kawasan The Mandalika.
Untuk total investasi pada Program MUTIP yang terdiri dari Paket I dan II memiliki total sebesar Rp1,3 triliun.
"Ini dibiayai sepenuhnya oleh Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan merupakan pembiayaan pertama secara standalone yang dilakukan AIIB di Indonesia," katanya.
Secara global lanjut dia juga merupakan pembiayaan pertama AIIB bagi kegiatan pembangunan infrastruktur pariwisata di Indonesia
Baca Juga: Uniknya Budaya Merarik Suku Sasak Lombok, Calon Pengantin Dibawa Lari