TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Semen di Papua Rp650 Ribu per Sak, Imbas Kenaikan Harga BBM

Sebelumnya, harga semen di Papua Rp450 ribu per sak

beritadaerah.co.id

Harga semen di Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua naik menjadi Rp650.000 per sak. Ini terjadi setelah harga bahan bakar minyak (BBM) yang naik awal September 2022.

Dilansir Antara, Ketua Komisi B DPRD Jayawijaya Iwan Asso di Wamena, Jumat (9/9/2022) mengatakan perubahan harga BBM sangat cepat berimbas kepada harga kebutuhan lainnya di Jayawijaya. Termasuk harga semen dan kebutuhan pokok.

1. Harga semen naik Rp200 ribu

Sumber Gambar: thepresidentpost.com

Ia mengatakan, bukan hanya harga semen yang naik, sebab beberapa komoditas pun merangkak naik tanpa menunggu penetapan perubahan harga dari pemerintah. Semua berdampak imbas kenaikan harga BBM.

"Semen yang awalnya Rp450.000, hari ini sudah naik menjadi Rp650.000. Ini akibat dari yang terjadi di pusat (penetapan harga BBM terbaru)," katanya.

Baca Juga: Pekerja Mataram yang Tidak Terima BSU Dapat Melapor ke Disnaker

2. Khawatir inflasi tinggi

ANTARA FOTO/BPJSTK-Rama Kundarsa

DPRD Jayawijaya akan meminta dinas terkait agar memantau fluktuasi harga komoditas untuk mencegah terjadinya inflasi tinggi. Hal ini sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat Papua. Meski harga BBM naik, namun tak diimbangin dengan kenaikan upah buruh atau pekerja.

"Harga di terminal sudah mulai rasa, kios-kios ada yang sudah naik, ada yang belum, tiket pesawat sudah mulai terasa, ini terjadi akibat dari harga BBM yang sudah naik," katanya.

3. Warga demo

iliustrasi demo (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Sebelumnya pada Kamis (8/9/2022) mahasiswa Jayawijaya melakukan demonstrasi damai menolak kenaikan harga BBM dan DPRD berjanji meneruskan aspirasi itu kepada pimpinan tertinggi. Massa aksi meminta agar kenaikan harga BBM dibatalkan. Sebab hal itu sangat merugikan rakyat kecil.

"Kami di komisi akan panggil dinas terkait, lakukan pertemuan untuk antisipasi melonjak harga yang terjadi," katanya.

4. Masyarakat kecewa

Ilustrasi Papua (IDN Times/Mardya Shakti)

Masyarakat Papua pada umumnya sangat kecewa dengan kenaikan harga BBM itu. Sebab, sebelum harga BBM naik pun harga-harga di Papua sudah sangat tinggi. Sementara tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan warga. 

"Aksi itu bentuk kekecewaan rakyat terhadap kebijakan pemerintah pusat dan kami mendukung untuk menyuarakan aspirasi itu," katanya.

Baca Juga: Harga BBM Naik, ini Tarif Naik Angkot Terbaru dari Lombok Tengah

Verified Writer

Yerin Shin

Keep happy & healthy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya