Berziarah ke Makam Loang Baloq, Ada Pohon Pengikat Janji

Nazar dilakukan jika keinginan sudah tercapai

Pulau Lombok yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dikenal akan berbagai macam objek wisatanya yang indah, sehingga menarik minat para wisatawan. Kunjungan wisatawan semakin bertambah beberapa tahun terakhir sebelum dihantam pandemik covid-19.

Pariwisata di NTB bukan hanya pantai dan gunung, ada juga wisata religi dan budaya. Salah satunya wisata Makam Loang Baloq. Makam ini terletak di Kelurahan Tanjung Karang Kecamatan Sekarbela Kota Mataram.

Biasanya wisatawan lokal banyak berkunjung saat perayaan Lebaran Topat. Pada hari-hari biasa juga kerap ditemui wisatawan yang datang berkunjung.

1. Nama makam berarti lubang buaya

Berziarah ke Makam Loang Baloq, Ada Pohon Pengikat JanjiMakam Loang Baloq yang ada di Kota Mataram (wisatadilombok)

Dalam Bahasa Sasak, Loang Baloq diartikan sebagai Lubang Buaya. Pada area makam ini ada pohon beringin yang konon katanya memiliki lubang di bagian tengahnya. Lubang itu disebut-sebut memiliki penghuni yaitu seekor buaya.

Melalui cerita inilah kemudian nama makam menjadi Makam Loang Baloq. Pada hari-hari tertentu, banyak wisatawan lokal berkunjung ke makam ini

Baca Juga: Legenda Putri Mandalika di Lombok, Rela Berkorban demi Kedamaian 

2. Makam syaikh dan datuk

Berziarah ke Makam Loang Baloq, Ada Pohon Pengikat JanjiMakam Loang Baloq yang ada di Kota Mataram (wisatadilombok)

Pada makam ini terdapat tiga makam istimewa. Hal itu karena terdapat makam alim ulama atau yang biasa disebut syaikh dan makam seorang datuk. Terdapat Makam Syaikh Gaus Abdirrazak, Makam Anak Yatim dan yang terakhir adalah Makam Datuk Laut. 

Syaikh Gaus Abdurrazak sebenarnya merupakan seorang ulama serta pendakwah agama Islam yang berasal dari Irak. Ia menyebarkan agama Islam mulai dari Palembang hingga ke Lombok di abad 18. 

Makamnya berada tepat di bawah pohon beringin, sehingga untuk berziarah perlu masuk melalui sebuah pintu khusus. 

Untuk Makam Anak Yatim dapat ditemukan dengan mudah karena lokasinya berada di samping bagian luar dari Makam Syaikh Gaus Abdurrazak. Namun ukuran makamnya lebih kecil daripada Makam Syaikh Gaus Abdurrazak. 

Ada pula Makam Datuk Laut dengan bangunan makam yang merupakan bangunan permanen dan dibangun dengan menggunakan keramik berwarna hitam. Jika dilihat, makam ini terkesan unik sama halnya dengan kedua makam sebelumnya.

3. Tradisi Saur Sesangi

Berziarah ke Makam Loang Baloq, Ada Pohon Pengikat JanjiMakam Loang Baloq yang ada di Kota Mataram (wisatadilombok)

Hingga saat ini, Makam Loang Baloq dipertahankan dan dilestarikan termasuk dengan tindakan ritual yang dilakukan oleh warga. Misalnya saja dengan menggelar beberapa macam ritual adat dan keagamaan.

Makam Loang Baloq ini tidak hanya kedatangan para pengunjung saja namun juga para peziarah yang memang sengaja datang.

Tradisi Saur Sesangi di masa sekarang ini semakin tergeser namun masih ada pula warga yang tetap melakukan tradisi ini. Tradisi Saur Sesangi yang memiliki arti dengan membayar janji rupanya dilakukan dengan pembayaran nazar setelah permohonannya terkabul dengan tujuan untuk membuka ikatan.  

4. Suasana ramai di makam

Berziarah ke Makam Loang Baloq, Ada Pohon Pengikat JanjiMakam Loang Baloq yang ada di Kota Mataram (vedharohwidyart)

Makam ini selalu ramai pengunjung, sehingga suasananya sedikit berbeda dari makam pada umumnya. Keramaian meningkat terutama menjelang Idul Fitri dan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Sejarah mengenai Makam Loang Baloq yang tertera di atas rupanya menjadi suatu kisah tersendiri dari makam tersebut. Tidak hanya cukup unik namun juga menarik. Jika berkunjung ke Kota Mataram, makam ini layak masuk dalam daftar destinasi yang harus dikunjungi.

Baca Juga: Legenda Tersembunyi di Pantai Seger yang Ada di Lombok

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya