Legenda Putri Mandalika di Lombok, Rela Berkorban demi Kedamaian 

Nyale diyakini sebagai jelmaan putri mandalika

Lombok Tengah, IDN Times -Pulau Lombok merupakan salah satu pulau yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain memiliki destinasi wisata bahari yang menakjubkan, Lombok mempunyai cerita lokal yang sangat terkenal yakni legenda Putri Mandalika.

Putri Mandalika dikenal dengan pengorbanannya. Ia rela membuang dirinya ke laut demi ketentraman rakyatnya. Oleh karena itu, untuk mengenang keberadaan Putri Mandalika, setiap Februari hingga Maret setiap tahunnya diadakan ritual adat dan festival Bau Nyale.

Nyale (cacing laut) diyakini sebagai jelmaan Putri Mandalika. Nyale ini juga tidak selalu muncul setiap saat. Hewan laut ini hanya muncul saat Februari hingga Maret setiap tahun.

1. Putri Mandalika yang cantik dan baik hati

Legenda Putri Mandalika di Lombok, Rela Berkorban demi Kedamaian Instagram - rizkidena94

Pada zaman dahulu terdapat seorang raja yang bisa memerintah wilayahnya dengan makmur. Tidak lama kemudian, raja beserta istrinya dikarunia seorang putri yang diberi nama Mandalika.

Konon, Mandalika mempunyai paras yang cantik, juga mempunyai sifat sangat baik. Putri Mandalika sangat sempurna di mata rakyatnya.

Saat berbicara dengan orang-orang, dia menggunakan bahasa yang sopan dan santun dengan tutur katanya lembut. Selain itu, Mandalika suka menolong sesama tanpa mengenal kasta.

2. Kedatangan pangeran untuk melamar Putri Mandalika

Legenda Putri Mandalika di Lombok, Rela Berkorban demi Kedamaian Patung Putri Mandalika di Pantai Seger (lomboktourplus.com)

Kecantikan Putri Mandalika membuatnya dikagumi oleh semua pangeran di seluruh kerajaan. Para pangeran dari berbagai kerajaan tersebut ingin mendapatkan hati Putri Mandalika.

Sudah tidak terhitung jumlahnya berapa pangeran yang telah berusaha melamar Putri Mandalika. Karena hal itu, akhirnya sang raja menyerahkan semua keputusan itu kepada putrinya agar bisa menentukan pilihan terhadap pasangan hidup untuknya.

Karena Putri Mandalika merasa mempunyai tanggung jawab akan hal itu. Akhirnya Putri Mandalika pergi bertapa untuk mendapatkan petunjuk mengenai pasangan yang harus dipilihnya.

3. Undangan untuk pangeran dan pemuda yang melamar

Legenda Putri Mandalika di Lombok, Rela Berkorban demi Kedamaian Perayaan tradisi Bau Nyale (wisatadilombok.com)

Usai bertapa, Putri Mandalika memberikan undangan yangditujukan kepada seluruh pangeran dan pemuda yang melamar dirinya. Undangan itu untuk berkumpul pada tanggal 20 tepatnya bulan 10 jika mengacu pada kalender Suku Sasak.

Para kandidat diundang untuk berkumpul di Pantai Seger yang ada di dekat Pantai Kuta. Acara berkumpul berlangsung pagi buta sebelum adzan subuh dilantunkan.

Pada hari yang sudah ditentukan itu, semua undangan berkumpul di Pantai Seger. Lalu datanglah Putri Mandalika beserta raja dan ratu yang dikawal prajuritnya.

Putri Mandalika tampak cantik dengan memakai gaun berbahan sutra, hingga membuat para undangan semakin bersemangat.

Baca Juga: Sirkuit Pertamina Mandalika Semakin Indah Setelah Dicat

4. Semua lamaran pangeran diterima

Legenda Putri Mandalika di Lombok, Rela Berkorban demi Kedamaian Perayaan tradisi Bau Nyale (Tourism News)

Sesampainya di pantai, Putri Mandalika naik di atas bukit dengan pengawalnya. Dari atas bukit, Putri Mandalika mengumumkan pesan pada semua orang yang sudah hadir.

Semua lamaran yang ditujukan pada Putri Mandalika diterima. Keputusan yang diberikan tersebut untuk menjaga perdamaian dan ketentraman semua orang di pulau tesebut. Karena jika Putri Mandalika hanya menerima satu lamaran saja, hal itu akan menimbulkan perselisihan antarpangeran dan rakyatnya.

Dengan tiba-tiba, Putri Mandalika menjatuhkan diri ke laut. Semua pangeran berlarian untuk menyelamatkan Putri Mandalika, namun tidak ada yang berhasil.

5. Nyale diyakini sebagai jelamaan putri mandalika

Legenda Putri Mandalika di Lombok, Rela Berkorban demi Kedamaian Nyale atau cacing laut yang dipercaya sebagai jelamaan putri mandalika (dok BPPD NTB)

Setelah hilangnya Putri Mandalika, muncul banyak binatang kecil seperti cacing. Warga lokal menyebutnya nyale dan dipercaya menjadi jelmaan Putri Mandalika.

Pengorbanan Putri Mandalika ini dikenang hingga sekarang. Untuk mengenang pengorbanan Putri Mandalika, dibuatlah festival bertajuk Upacara Bau Nyale pada Februari sampai Maret tiap tahunnya.

6. Putri mandalika ingin rakyatnya damai

Legenda Putri Mandalika di Lombok, Rela Berkorban demi Kedamaian Patung Putri Mandalika atau Putri Nyale di Pantai Seger, Mandalika, Lombok (IDN Times/Sunariyah)

Putri Mandalika ingin dikenang sebagai putri yang baik dan menyatukan rakyatnya. Ia tidak ingin adanya perselisihan antar-rakyat atau antar-pangeran.

Putri Mandalika ingin agar seluruh warga bisa bersatu. Sehingga Bau Nyale dapat menyatukan semua warga khususnya di pesisir pantai. Banyak warga yang berdatangan berharap dapat bertemu jelmaan Putri Mandalika.

Baca Juga: Menparekraf Berikan Sertifikat CHSE untuk Pelaku Wisata di Mandalika

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya