Operasi Pasar Belum Mampu Stabilkan Harga Beras di Lotim

Dewan Lotim desak tingkatkan operasi pasar ke pelosok desa

Lombok Timur, IDN Times - Harga beras hingga saat ini masih dinilai tinggi. Saat ini harga beras sudah mencapai Rp15.000 untuk Premium dan Rp13.000 untuk medium.

Pada kegiatan operasi pasar, beras kelas medium dijual dengan harga Rp10.000. Tetapi kegiatan operasi pasar yang dilakukan pemerintah dari Badan Urusan Logistik (Bulog) belum mampu menekan tingginya harga beras. Hal ini disebabkan karena rasio kebutuhan masyarakat dengan kegiatan operasi pasar masih tidak seimbang.

Kondisi tingginya harga beras ini menyebabkan masyarakat mengeluh, terutama yang tinggal di pelosok dan berpenghasilan kecil. Diketahui, saat ini petani yang biasanya tidak membeli beras karena kondisi kekeringan sudah banyak ikut membeli beras. Karena itu, sampai masa tanam dan panen nanti diharapkan stok beras di gudang Bulog mencukupi.

1. Dewan Lotim desak pemerintah intensifkan operasi pasar

Operasi Pasar Belum Mampu Stabilkan Harga Beras di LotimWakil DPRD Lotim H Daeng Paelori (Dokumen pribadi/Supardi)

Wakil Ketua DPRD Lotim, H Daeng Paelori mengatakan saat ini masyarakat yang ada di pinggir dan pelosok desa sudah banyak yang mengeluh karena tingginya harga beras. Oleh sebab itu, ia mendesak pemerintah daerah Lotim bersama Bulog meningkatkan intensitas operasi pasar. Menurutnya, oeprasi pasar jangan hanya digelar di perkotaan tapi harus sampai ke pelosok-pelosok desa. 

"Kita mendesak Pj Bupati Lotim agar kegiatan pasar murah ini diperluas, tak saja di pelosok kota tapi juga di pelosok desa yang jauh dari akses pasar. Masyarakat petani kurang mampu di desa-desa ini juga harus diberikan beras murah," imbuhnya. 

Baca Juga: Rusak Akibat Gempa, Gedung SD Negeri di Lotim Dibiarkan Terbengkalai

2. Gerakan pangan murah

Operasi Pasar Belum Mampu Stabilkan Harga Beras di LotimPj. Bupati Lotim M. Juaini Taofik (dok. Ruhaili)

Sementara itu, Penjabat Bupati Lotim M Juaini Taofik mengatakan, ketersediaan beras di Bulog masih mencukupi hingga Maret. Pihaknya akan terus melaksanakan gerakan pangan murah melalui kegiatan operasi pasar.

Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak khawatir kendati BMKG menyebut hujan baru akan turun sekitar bulan Desember 2023 dan Januari 2024. Sebab masih ada sekitar seribu hektare lahan di wilayah utara yang telah melakukan penanaman padi dan dapat menjaga ketersediaan beras di Kabupaten Lombok Timur.

Selain melalui operasi pasar, pemerintah juga telah berupaya untuk meringankan beban masyarakat. Di mana, sudah diberikan dari cadangan pangan pemerintah, masing-masing 10 kg untuk 140 ribu lebih warga miskin. Masyarakat yang kurang mampu ini diharapkan bisa tetap mendapatkan akses pangan murah.

"Kita akan terus melaksanakan gerakan pangan murah untuk menstabilkan harga beras," ungkap Taufik.

3. Masih rutin menggelar operasi pasar

Operasi Pasar Belum Mampu Stabilkan Harga Beras di LotimKepala Cabang Bulog Lotim, Syaukani (dok. Ruhaili)

Sementara itu, Kepala Badan Urusan Logistik Cabang Lotim, M Syaukani mengatakan untuk menstabilkan harga beras ini, pihaknya hingga saat terus menggelar kegiatan operasi pasar. Untuk stok beras, sangat aman sampai dengan masuknya musim panen 2024 mendatang. Ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir.

"Stok beras masih aman, dan pperasi pasar masih tetap dilaksanakan," imbuh Syaukani.

Untuk harga, beras di operasi pasar dijual dengan harga Rp10.000 per kg dari harga di pasaran Rp15.000 per kg.

Baca Juga: Lotim Masih Kekurangan Armada dan Personel Pemadam Kebakaran

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya