Lotim Masih Kekurangan Armada dan Personel Pemadam Kebakaran

Pemkab Lotim hanya anggarkan untuk perbaikan saja

Lombok Timur, IDN Times - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Lombok Timur (Lotim) kekurangan armada pemadam kebakaran. Total jumlah armada pemadam kebakaran yang dimiliki yaitu hanya 6 unit. Dua unit di antaranya sudah tua, dan dua unit lagi ditempatkan di Pos pemadam kebakaran kecamatan, sedangkan sisanya ditempatkan di pos induk Dinas Damkarmat.

Jumlah ini tidak sebanding dengan padatnya penduduk dan luasnya wilayah Lotim. Minimnya jumlah armada Damkarmat ini cukup menyulitkan petugas untuk bisa optimal dalam menangani kasus kebakaran. Apalagi jika titik lokasi kebakaran yang cukup jauh dari pos pemadam kebakaran. Bukan hanya kekurangan armada, Dinas Damkarmat juga mengalami kekurangan personel. Jumlahnya masih jauh dari ideal.

1. Pemkab Lotim tidak punya anggaran untuk pengadaan armada baru

Lotim Masih Kekurangan Armada dan Personel Pemadam KebakaranPj. Bupati Lotim saat melakukan sidak kendaraan pemadam kebakaran (dok. Ruhaili)

Penjabat Bupati Lotim, Juaini Taofik mengakui fasilitas yang saat ini dimiliki Damkarmat masih sangat terbatas dan jauh dari kata ideal. Selain itu, beban kerja yang dimiliki juga relatif berat, utamanya jika dilihat dari luas wilayah dan jumlah penduduk.

Untuk melengkapi fasilitas armada ini, Taofik menyatakan belum bisa pengadaan armada baru karena keterbatasan anggaran. Pihaknya hanya bisa memberikan anggaran perbaikan. Karena itu, ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menyempurnakan atau setidaknya memelihara sarana yang ada saat ini.

"Tahun 2024 mendatang, kita hanya anggarkan Rp650 juta untuk perbaikan kendaraan rusak, kalo beli terlalu mahal, satu unit harganya lebih dari Rp1 miliar, barang yang ada yang dimanfaatkan dulu," terang Taofik.

Baca Juga: Pelamar ASN PPPK Lotim Sebanyak 7.858, Formasinya Hanya 793

2. Manfaatkan relawan pemadam kebakaran desa

Lotim Masih Kekurangan Armada dan Personel Pemadam KebakaranPersonil petugas pemadam kebakaran Dinas Damkarmat Lotim (dok. Ruhaili)

Sementara menanggapi keterbatasan petugas pemadam kebakaran serta minimnya pos pemadam kebakaran yang aktif, Juaini Taofik mendorong Dinas Damkarmat untuk memanfaatkan relawan pemadam kebakaran desa. Sehingga setiap desa punya tim relawan bencana.

"Kita dorong Damkarmat untuk memanfaatkan Badan Keamanan Desa (BKD) untuk menjadi relawan pemadam kebakaran di setiap desa, itu juga lebih meminimalisir penggunaan anggaran," ungkap Taofik.

Taofik mengatakan bahwa dirinya menyarankan untuk segera menjalankan program tersebut, yaitu dengan melatih relawan di setiap desa.

"Ambil desa terdekat, lalu dilatih dulu, tidak meski harus menunggu dana. Nanti kalau semua desa sudah terbentuk, kita akan dapat unit pemadam tambahan yang baru," imbuhnya.

3. Masih jauh dari ideal

Lotim Masih Kekurangan Armada dan Personel Pemadam KebakaranIlustrasi pemadam kebakaran (dok. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta)

Seperti diketahui, persoalan kekurangan armada pada Damkarmat menjadi kendala yang sudah terjadi sejak Unit PMK masih berada di bawah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim. Harapan mendapatkan anggaran lebih setelah berdiri sendiri menjadi Dinas Damkarmat ternyata masih jadi impian yang tak kunjung jadi kenyataan.

Kepala Seksi Penyelamatan Bidang PMK dan Penyelamatan Dinas Damkarmat Lotim Sofiyan Hadi menjelaskan, idealnya pos PMK berada di setiap kecamatan. Namun nyatanya, saat ini Damkarmat Lotim hanya memiliki 6 armada yang aktif. Empat armada yang terdiri dari dua armada baru dan dua sudah tua dioperasikan di Pos PMK induk di Sukamulia. Sementara dua armada tua lainnya ditempatkan di Pos PMK Keruak dan Pos PMK Terara.

Selain armada, jumlah personel belum ideal jika mengacu pada standar pelayanan penyelamatan. "Total 263 anggota saat ini masih membutuhkan tambahan jika pos PMK aktif di 21 Kecamatan," pungkasnya.

Baca Juga: Peringati Hari Santri 2023, Pemkab Lotim Salat Minta Hujan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya