Harga Tinggi, Tanaman Tembakau Petani Diincar Pencuri

Tanaman tembakau petani dicuri langsung di sawah

Lombok Timur, IDN Times - Kondisi tanaman tembakau layu akibat diguyur hujan serta serangan penyakit lanas menimpa petani tembakau di Kabupaten Lombok Timur. Hal ini menyebabkan permintaan kebutuhan tembakau meningkat karena produksi yang terbatas. Itu menyebabkan harga tembakau melonjak tinggi di tingkat petani, baik dalam kondisi daun tembakau masih basah atau sudah kering.

Tingginya harga tembakau tersebut menyebabkan tembakau yang belum dipanen oleh  pemiliknya menjadi incaran para pencuri. Hal ini terjadi di wilayah bagian Selatan Lombok Timur yaitu di Kecamatan Keruak, Jerowaru, Sakra Timur dan Sakra Barat.

1. Harga tembakau mencapai rekor tertinggi

Harga Tinggi, Tanaman Tembakau Petani Diincar Pencuri(Ilustrasi) Tembakau yang sudah dipanen (Foto: Antara)

Kondisi tingginya permintaan tembakau tahun ini menembus harga dengan rekor tertinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Daun tembakau dengan kondisi basah dijual dengan harga Rp250.000 hingga Rp650.000 per kuintal, tergantung posisi daun yang dipetik. Sementara untuk daun yang sudah dikeringkan atau dioven maupun dirajang Rp35.000 hingga Rp50.000 per kilogram.

Tingginya harga tembakau ini membuat petani bahagia, tetapi juga was-was. Mereka khawatir tembakau akan dicuri saat mereka lengah.

Baca Juga: 13 Kecamatan di Lombok Timur Terancam Kekeringan

2. Dicuri tengah malam dengan cara ditebas

Harga Tinggi, Tanaman Tembakau Petani Diincar PencuriTembakau petani yang sudah ditebang oleh pencuri (Dok. Buni Yani)

Buni Yani, salah satu petani tembakau asal Desa Jerowaru mengaku senang dengan tingginya harga tembakau ini karena bisa mendapatkan keuntungan lebih. Tetapi saat ini kondisinya tengah rawan karena aksi dari kawanan pencuri.

Buni Yani mengatakan bahwa aksi kawanan pencurian terjadi pada malam hari. Mereka menggunakan mobil pickup dan truk untuk mengangkut tembakau hasil curian. Sadisnya, tembakau yang dicuri langsung bersama pohonnya dengan cara ditebas menggunakan parang. Hal itu membuat petani merugi total.

"Pencuri datang 5 sampai 6 orang, sasarannya tembakau yang ada di pinggir jalan. Cara mencurinya sadis, langsung ditebas dan diangkut sama pohonnya, makanya kita jaga dengan cara ngeronda," tutur Buni.

3. Polisi belum terima laporan

Harga Tinggi, Tanaman Tembakau Petani Diincar PencuriPetani menggelar ronda malam untuk menjaga tembakau (dok. Buni Yani)

Sementara itu, Kapolsek Jerowaru Iptu Yuda membenarkan adanya aksi pencurian, tetapi pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan dari petani. Meski tidak menerima laporan, untuk mengantisipasi aksi pencurian ini, pihaknya meningkatkan patroli rutin di wilayah rawan. Selain itu, pihaknya juga memaksimalkan Bhabinkamtibmas dan bekerja sama dengan Babinsa untuk melakukan patroli dialogis.

"Kita antisipasi dengan mengintensifkan patroli ke daerah-daerah rawan," terang Yuda.

Baca Juga: Polda NTB Terbitkan 398 Tilang Elektronik pada Operasi Patuh Rinjani

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya