Wabup KSB Ajak Warganya Bangga Menggunakan Bahasa Nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Fud Syaifuddin mengajak warga di daerah setempat untuk bangga dengan bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesiia mampu mempersatukan bangsa di tengah ribuan bahasa daerah yang ada di Tanah Air ini.
"Bahasa Indonesia telah menjadi perekat nasionalisme. Kita harus bangga dengan Bahasa Indonesia," kata Syaifuddin seperti dikutip dari Antara pada Rabu (26/7/2023).
Ia mengatakan, kadang banyak orang yang menggampangkan mengenai penggunaan bahasa, padahal pada awal tahun 1928 dalam kongres pemuda bersepakat Bahasa Indonesia mempersatukan bangsa.
"Dalam beberapa kondisi kita malahan tidak bangga dengan Bahasa Indonesia, seperti misalnya banyak di Jakarta justru fasilitas umum menggunakan bahasa asing," katanya.
1. Gunakan Bahasa Indonesia di setiap kegiatan
Ia mengatakan, fenomena menarik lainnya yaitu ketika ke negara lain justru menyesuaikan dengan negara mereka. Sementara di sini contohnya ada tambang dan banyak karyawan asing, mereka menggunakan bahasanya sendiri.
"Kita yang menyesuaikan diri dengan mereka," katanya.
Oleh karena itu, kegiatan ini penting dan ini harus menjadi gerakan yang rutin dan disosialisasikan kepada masyarakat.
"Kita tidak ingin mendengar lagi bahasa yang tidak sesuai digunakan oleh anak-anak kita di sekolah," katanya.
Baca Juga: Setengah Juta Warga NTB Terdampak Bencana Kekeringan
2. Berikan dampak positif
Bahasa dapat membentuk karakter anak dari tingkat SD, SMP, SMA dan menjadi catatan bersama. Dia berharap semoga dari hasil seminar di Kantor Bahasa Provinsi NTB ini bisa memberikan manfaat bagi Kabupaten Sumbawa Barat.
"Semoga ini bisa memberikan dampak positif bagi pembangunan di Sumbawa Barat," katanya.
3. Gunakan Bahasa Nasional di ruang publik
Sementara itu, Kepala Kantor Bahasa Propinsi NTB Dr. Puji Retno Hardiningtyas mengatakan, kegiatan pemantauan tersebut merupakan kegiatan pembinaan terhadap lembaga yang tidak hanya dilaksanakan di Pulau Sumbawa, tetapi juga dilaksanakan kegiatan serupa di Pulau Lombok.
"Kita ingin mengetahui bagaimana peran masyarakat, khususnya pemerintah dalam hal penggunaan bahasa negara di ruang publik," katanya.
Tentunya kegiatan pembinaan dan pendampingan, terhadap bagaimana peran pemerintah daerah menggunakan ahasa indonesia di ruang publik seperti penggunaan papan nama, papan petunjuk arah, nama jabatan, dan fasilitas umum lainnya.
"Ini memberikan pandangan bahwa kita semua melaksanakan upaya khususnya di Nusa Tenggara Barat. Insys Allah ke depannya akan ada penghargaan lembaga yang memang sedang menggunakan bahasa indonesia, bahasa daerah dan bahasa asing di ruang publik," katanya.
Baca Juga: Wagub akan Klarifikasi Direktur RSUD NTB Soal Pemberhentian Dokter
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.