Pusat Gelontorkan Rp312 Miliar Perbaiki Jalan Rusak Parah di Sumbawa
Mataram, IDN Times - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum akan menggelontorkan dana Rp312 miliar untuk memperbaiki tiga ruas jalan yang rusak parah di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tiga ruas jalan itu adalah Batudulang - Tepal, Tepal - Batu Rotok dan Lenangguar-Teladan di Kabupaten Sumbawa.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan tiga ruas jalan yang rusak parah itu selama puluhan tahun belum diperbaiki. Sehingga, Pemprov NTB mengusulkan penanganannya lewat Inpres Jalan Daerah (IJD) ke Kementerian Pekerjaan Umum.
"Tiga ruas jalan di Kabupaten Sumbawa dipastikan terakomodir lewat Inpres Jalan Daerah," kata Iqbal, Sabtu (1/11/2025).
1. Rincian alokasi anggaran untuk penanganan tiga ruas jalan
Dia menjelaskan rincian alokasi anggaran untuk penanganan tiga ruas jalan yang diakomodir dalam program IJD. Untuk ruas Batudulang-Tepal senilai Rp78 miliar.
Kemudian ruas Tepal - Batu Rotok senilai Rp205 miliar, sedangkan ruas Lenangguar - Teladan senilai Rp29 miliar. Sehingga total anggaran yang akan digelontorkan Kementerian PU sebesar Rp312 miliar.
2. Pembangunan dengan skema multi years
Iqbal menambahkan bahwa pembangunannya tiga ruas jalan itu dilaksanakan dengan skema Multi Years Contract (MYC). Dia mengatakan selama puluhan tahun, tiga ruas jalan ini kondisinya memprihatinkan.
"Targetnya, dalam dua tahun ke depan, ketiganya sudah selesai dibangun,” jelasnya.
Dengan terbangunnya tiga ruas jalan ini, jalur antar kecamatan di Sumbawa dapat terhubung dengan baik. Diakuinya, persetujuan Menteri PU untuk masuk IJD tidak mudah, butuh proses panjang dan berliku.
Dia bersama Pemda Sumbawa berjuang agar pembangunannya masuk skema MYC. "Akhirnya pembangunan ketiga ruas ini disetujui," tambah Iqbal.
3. Dua opsi pembiayaan
Iqbal menjelaskan bahwa Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menyebut pembangunan menggunakan dua opsi pendanaan. Yaitu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau pinjaman luar negeri, tergantung skema finalisasi proyek.
Sistem ini dipilih untuk mempercepat pembangunan sekaligus memastikan kontinuitas pengerjaan lintas tahun anggaran. "Nanti ruas jalan lain akan kembali diajukan, tentu bisa dengan skema yang berbeda," tandasnya.
