Terjebak Banjir di Sungai, 9 Warga Sumbawa Berhasil Diselamatkan  

Semua korban berhasil diselamatkan hingga dini hari

Sumbawa, IDN Times - Sembilan warga terjebak di Sungai Serading pada saat bencana banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa, Selasa (4/4/2023). Banjir bandang yang terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi pada beberapa wilayah di Kabupaten Sumbawa Besar.

Sebanyak 13 desa pada 6 kecamatan diterjang bencana banjir bandang. Salah satu akibat peristiwa ini, pada Rabu (5/4/2023) sekitar pukul 00.20 Wita, 7 warga dilaporkan terjebak banjir di Sungai Serading Kecamatan Moyo Hilir.

"Laporan awal ada 7 korban, namun setelah kita tangani ada tambahan 2 orang yang dievakuasi,” kata Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi, Rabu (5/4/2023).

1. Semua korban berhasil dievakuasi hingga dini hari

Terjebak Banjir di Sungai, 9 Warga Sumbawa Berhasil Diselamatkan  Evakuasi korban banjir yang terjebak di Sungai Serading Kecamatan Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa. (dok. SAR Mataram)

Wahyu menjelaskan pihaknya menerima laporan dari BPBD Kabupaten Sumbawa mengenai warga yang terjebak Banjir di Sungai Serading pukul 00.45 Wita. Seluruh korban berhasil dievakuasi pada pukul 02.40 Wita dini hari dengan selamat.

Tim rescue Pos SAR Sumbawa diterjunkan ke lokasi kejadian dengan membawa perahu karet, mesin motor tempel, life jacket, dan peralatan pendukung lainnya. Bersama dengan TNI, Polri, BPBD, RAPI Sumbawa, Dompet Dhuafa, warga setempat dan lainnya bersama-sama melakukan evakuasi.

Wahyu menyebutkan, 9 korban yang berhasil dievakuasi atas nama Amak Hasan (70), Inak Nur (60), Yanti (22), Rani (7), Ridwan (12), Mulidah (1), Ahmad Jailani (27), Bukhari (35), dan Dani (20).

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Mobil dan Rumah Warga Hanyut 

2. Banjir bandang hanyutkan 12 rumah warga

Terjebak Banjir di Sungai, 9 Warga Sumbawa Berhasil Diselamatkan  Banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa, Selasa (4/4/2023). (dok. BPBD NTB)

Banjir bandang yang terjadi menghanyutkan 12 rumah penduduk di wilayah Kabupaten Sumbawa, Selasa (4/4/2023). Selain itu sebanyak 34 rumah terendam banjir yang datang secara tiba-tiba setelah turun hujan dengan intensitas tinggi.

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sumbawa melaporkan sedikitnya ada 829 jiwa dari 208 KK yang tinggal di 13 desa 5 kecamatan telah terdampak bencana tersebut. Di samping itu, banjir bandang juga menghanyutkan 1 pabrik penggilingan dan merusak 27 hektare lahan padi siap panen, serta merendam 99 hektare areal persawahan lainnya dan 3 mobil.

Dari laporan visual, rumah-rumah warga porak-poranda diterjang derasnya aliran air. Beberapa hewan ternak mati karena tak sempat diselamatkan oleh pemiliknya saat digembalakan di ladang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materil masih dalam pendataan lebih lanjut.

3. Banyak lahan tandus

Terjebak Banjir di Sungai, 9 Warga Sumbawa Berhasil Diselamatkan  Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nurhidayat, dalam laporan hasil asesmen sementara mengatakan bahwa banjir bandang itu dipicu oleh beberapa faktor. Selain tingginya intensitas curah hujan di wilayah Sumbawa dan sekitarnya, peristiwa banjir bandang juga diduga disebabkan oleh banyaknya lahan tandus akibat penebangan liar sehingga mengurangi cakupan dan intensitas penyerapan air tanah.

Di samping itu, infrastruktur pengaman tebing dan tanggul di wilayah daerah aliran sungai (DAS) juga tidak dapat maksimal menahan adanya peningkatan debit air dan ditambah dengan parahnya sedimentasi sungai.

"Tingginya sedimentasi di wilayah daerah aliran sungai wilayah terdampak," jelas Nurhidayat.

Desa Lito yang berada di Kecamatan Moyo Hulu menjadi wilayah yang terdampak paling parah, sebagaimana hasil kaji cepat di lapangan. Wilayah Desa Lito tersebut ada tiga dusun yang berlokasi tak jauh dari sungai, yang mana ada sebanyak 770 jiwa terdampak, 5 rumah hanyut, 50 hektare areal persawahan terendam dan jembatan penghubung antara Desa Lito menuju Desa Lantung jebol hingga memutus akses.

"Pemukiman warga berada di bantara sungai. Berdampak pada 770 jiwa. Jembatan penghubung Desa Lito dan Desa Lantung jebol di bagian ujung selatan sehingga menyebabkan putusnya akses," terangnya.

Selanjutnya di Desa Brang Rea ada 3 rumah hanyut yang ditinggali oleh 11 KK/44 jiwa. Selain itu masih ada 8 unit rumah yang kondisinya separuh amblas di terjang banjir bandang dan juga terdampak pada 1 Pabrik penggilingan hanyut terbawa banjir bandang.
Berikutnya 2 rumah hanyut dan 1 mobil bak truk serta 1 mobil jenis mini bus rusak terdampak banjir bandang di Desa Sebasang. Adapun beberapa ruas jalan juga rusak akibat terkikis arus banjir.

Sementara itu, hasil asesmen dari Desa Rate, banjir bandang telah menghanyutkan padi yang siap panen di lahan seluas 27 hektar yang berada di Sawah Orong Reban dan sekitarnya. Di samping itu, permukiman warga terendam banjir hingga ketinggian 1,5 meter, beberapa titik tebing mengalami longsor dan sejumlah ternak warga ditemukan mati.

"Beberapa ternak warga ditemukan mati di tempat karena masih diikat," lapor Nurhidayat.
Wilayah Kabupaten Sumbawa dan sekitarnya masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang hingga esok hari, Kamis (6/4) sebagaimana menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Kelas II Zainuddin Abdul Madjid.

Untuk itu, masyarakat diminta agar tetap waspada dengan adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca seperti angin kencang, banjir bandang, tanah longsor dan banjir. Apabila terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam, maka diimbau bagi masyarakat yang tinggal di lereng sungai dan di bawah tebing agar mengungsi secara mandiri ke lokasi yang lebih aman sampai 2 hingga 3 jam setelah hujan reda.

Baca Juga: Enam Jam Diguyur Hujan, Empat Kecamatan di Kota Bima Terendam Banjir

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya