Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Mobil dan Rumah Warga Hanyut 

Ribuan KK terdampak banjir bandang dan tanah longsor

Mataram, IDN Times - Bencana banjir bandang dan tanah longsor menerjang sejumlah wilayah yang berada di 4 kabupaten/kota di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (4/4/2023). Bencana banjir bandang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa, Dompu, Bima dan Kota Bima.

Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi dipicu curah hujan yang cukup tinggi di Pulau Sumbawa. Selain menyebabkan ribuan KK terdampak, banjir bandang juga menghanyutkan mobil dan rumah penduduk, seperti yang terjadi di Kabupaten Sumbawa.

1. Bencana banjir terjang tiga desa

Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Mobil dan Rumah Warga Hanyut Dampak banjir bandang di Kabupaten Sumbawa. (dok. BPBD NTB)

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ahmadi di Mataram, Selasa (4/4/2023) malam menjelaskan sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa diterjang banjir bandang pada pada Selasa (4/4/2023) pukul 15.00 - 18.00 Wita. Banjir bandang menerjang 3 desa di Kecamatan Lenangguar, 6 desa di Kecamatan Moyo Hulu, satu desa di Kecamatan Empang, satu desa di Kecamatan Ropang, satu desa di Kecamatan Lunyuk dan satu desa di Kecamatan Alas.

Di wilayah Kecamatan Lenangguar, banjir bandang menerjang Desa Lenangguar, Desa Ledang dan Desa Rate. Kemudian di Kecamatan Moyo Hulu, banjir bandang menerjang Desa Lito, Desa Semamung, Desa Brang Rea, Desa Sebasang, Desa Batu Tering dan Desa Maga Karya.

Sedangkan di Kecamatan Empang, banjir bandang menerjang Desa Empang Bawah. Kemudian Desa Lebin Kecamatan Topang, Jalan Lintas Lunyuk - Sumbawa di Kecamatan Lunyuk dan Desa Marente Kecamatan Alas.

Ahmadi mengatakan banjir bandang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Sumbawa dan sekitarnya. Selain itu, tingginya sedimentasi di daerah aliran sungai dan tidak maksimalnya bangunan infrastruktur pengaman tebing di wilayah terdampak.

Dampak banjir bandang di Desa Lenangguar Kecamatan Lenangguar, sebanyak 26 KK terdampak dan 49 hektare areal persawahan terendam banjir. Kemudian di Desa Ledang, permukiman warga yang berada di bantaran sungai tergenang. Di Desa Rate, banjir bandang menghanyutkan padi warga yang siap panen sekitar 27 hektare di lokasi sawah Orong Reban, beberapa hewan ternak warga mati.

Di Kecamatan Moyo Hulu, tepatnya di Desa Lito, sebanyak 770 Jiwa terdampak banjir bandang, 5 rumah warga hanyut dan jembatan penghubung Desa Lito dan Desa Lantung ambruk diterjang banjir bandang dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan. Selain itu, seluas 50 hektare areal persawahan di Dusun Bage Loka terendam banjir.

Kemudian di Desa Semamung, sebuah jembatan gantung di Belakang Kantor Desa Semamung amblas, dan 2 rumah warga hanyut. Begitu juga di Desa Brang Rea, 3 rumah warga hanyut, 8 rumah warga rusak parah dan satu pabrik penggilingan hanyut.
Sedangkan di Desa Sebasang, 2 mobil dan rumah warga hanyut serta beberapa ruas jalan terkikis air bah. Selanjutnya, di Desa Batu Tering, 5 rumah warga hanyut dan di Desa Maga Karya, beberapa rumah warga terendam.

Selain itu, di Desa Lebin Kecamatan Topang, terjadi kerusakan jalan Kabupaten dengan titik terparah sepanjang 3 kilometer. Sementara pada ruas Jalan Lintas Lunyuk - Sumbawa Kecamatan Lunyuk mengalami longsor. Untuk banjir bandang yang menerjang Desa Marente, Kecamatan Alas, pipa PDAM mengalami kerusakan.

Baca Juga: 61 Bencana Melanda NTB: 111.118 Jiwa Terdampak, 5 Warga Meninggal 

2. Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Dompu

Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Mobil dan Rumah Warga Hanyut Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ahmadi menambahkan untuk di Kabupaten Dompu, banjir dan tanah longsor menerjang 15 desa. Yaitu Kecamatan Dompu berada Desa Karijawa, Desa Potu, Desa Bada, Desa Bali Satu, Desa Dorebara, Desa Mbawi dan Desa Kareke. Sedangkan di Kecamatan Woja banjir menerjang Desa Wawondu, Desa Simpasai, Desai Kandai II, Desa Bara, Desa Baka Jaya dan Desa Riwo. Kemudian Desa Lepadi Kecamatan Woja dan Desa Kwangko Kecamatan Manggalewa.

Adapun dampak banjir di Kecamatan Dompu, yaitu Desa Karijawa 200 KK, Desa Potu 500 KK, Desa Bada 300 KK, Desa Bali Satu 200 KK, Desa Dorebara 150 KK, Desa Mbawi 255 KK dan Desa Kareke 75 KK. Untuk di Kecamatan Woja, masyarakat terdampak di Desa Wawonduru 647 KK, Desa Simpasai 504 KK, Desai Kandai II 525 KK, Desa Bara 404 KK, Desa Baka Jaya 86 KK dan Desa Riwo 150 KK serta satu jembatan putus. Di Desa Lepadi Kecamatan Pajo, 100 KK terdampak, sedangkan di Desa Kwangko Kecamatan Manggelewa sebanyak 70 KK.

3. Bencana banjir di Kota Bima

Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Mobil dan Rumah Warga Hanyut Warga menerobos air yang menggenangi pemukiman akibat banjir di Kota Bima. (dok. BPBD NTB)

Di hari yang sama, banjir juga menerjang sejumlah wilayah di Kota Bima pada pukul 13.00 - 19.00 Wita. Daerah yang diterjang banjir yaitu Kelurahan Penanae, Penaraga, Rintis, Rabadompu Timur Kecamatan Raba. Kemudian Kelurahan Penatoi, Lewiranto, Mande, Sadua, Manggenaci, Santi, Matakanfo, dan Panggi Kecamatan Mpunda.

Selain itu, Kelurahan Pane, Nae, Paruga, Dara, Tanjung, dan Sarae Kecamatan Rasanae Barat. Serta Kelurahan Dodu, Nungga, Lampe, dan Kumbe Kecamatan Rasanae Timur.
"Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Kota Bima dan sekitarnya yang mengakibatkan meluapnya air sungai," ungkap Ahmadi.

4. Bencana banjir Bandang dan tanah longsor di Kabupaten Bima

Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Mobil dan Rumah Warga Hanyut Air menggenangi rumah warga akibat banjir di Kabupaten Bima. (dok. BPBD NTB)

Bencana banjir bandang dan tanah longsor menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Bima pukul 16.30-19.00 Wita. Daerah yang diterjang banjir dan tanah longsor adalah Desa Kuta Kecamatan Lambitu, Desa Tinda Kecamatan Madapangga.

Kemudian Desa Rato, Desa Leu, dan Desa Timu Kecamatan Bolo. Di Kecamatan Woja, banjir menerjang Desa Risa, Desa Nisa, Desa Naru, Desa Penapali dan Desa Dadibou. Sementara di Kecamatan Palibelo yaitu Desa Teke dan Desa Belo.

Baca Juga: TGH Ahyar Abduh, Wali Kota Mataram Periode 2010-2021 Meninggal Dunia 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya