Seorang Guru TK di Mataram Ditemukan Meninggal, Ada Luka Lebam di Pipi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Polresta Mataram Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan pendalaman autopsi terhadap jenazah Haerani alias Rani (22) yang merupakan Guru TK dengan alamat Lingkungan Taman Kapitan, Tamansari Ampenan. Rani ditemukan meninggal di BTN Citra Persada Medas Blok S Nomor 5, Gunungsari, pukul 18.30 Wita, pada Jumat (29/7/2022).
Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa didampingi Kasat Reskrim Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan bahwa saat ini, jenazah Rani sedang dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB.
"Awal kejadian sebelumnya kami mendapatkan informasi dari warga, saya bersama Kasat Reskrim langsung turun untuk olah tempat kejadian perkara (TKP) dan jenazah Rani sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk kita periksa,” kata Mustafa, Sabtu (30/7/2022).
1. Ditemukan luka lebam pada dada dan pipi
Polisi menemukan luka lebam pada dada dan pipi jenazah Rani. Jenazah ditemukan di pojok kamar mandi dalam posisi menunduk. Mustofa mengatakan setiap orang meninggal lebih dari 24 jam memang ada luka lebam. Luka lebam itu bisa akibat benturan benda tumpul.
"Saya menunggu hasil autopsi dokter. Memang ditemukan luka lembam mayat, ada di dada dan di pipi, karena tadi malam posisinya jenazah kan di pojok kamar mandi dan posisi menunduk. Jadi saya mohon waktu, menunggu hasil autopsi dokter nanti hasilnya akan kita sampaikan," ujarnya.
Baca Juga: Fenomena 'Citayam Fashion Week', Pemkot Mataram Siapkan Kreatif Hub
2. Belum diketahui penyebab kematian
Polisi mendapatkan informasi tentang penemuan jenazah pada Jumat (29/7/2022) malam. Kemudian Kapolresta Mataram bersama Kasat Reskrim menindaklanjuti penemuan jenazah guru TK tersebut dengan membawanya ke RS Bhayangkara Polda NTB sekitar pukul 21.00 Wita. Untuk memastikan penyebab kematiannya, polisi melakukan autopsi di RS Bhayangkara.
"Karena kita belum mengetahui penyebab kematian yang bersangkutan, kenapa dan sebagainya. Untuk dugaan sementara jenazah sudah 24 jam sampai dengan 48 jam sebelum tadi malam kita bawa ke sini (RS Bhayangkara)," terangnya.
3. Olah TKP dan periksa saksi
Mustofa menambahkan polisi juga masih menelusuri barang bukti. Apa saja yang hilang di TKP. Berdasarkan pemeriksaan awal, kendaraan bermotor milik yang bersangkutan masih ada. Begitu juga ATM masih ada.
"Yang jelas di rumah masih ada barang-barang sifatnya milik korban, dan CCTV berikut saksi-saksi juga kami masih selidiki. Kami maksimalkan olah TKP dan pemeriksaan. Jadi kita sambil menunggu hasil autopsi dokter," ucapnya.
Baca Juga: Rp1,7 Triliun Dana Pemda NTB 'Nganggur' di Bank