Proyek Jalan Tol Lembar - Kayangan Diusulkan Lewat Pola KPBU

Pj Gubernur NTB usulkan dibangun di jalur selatan Lombok

Mataram, IDN Times - Pemprov NTB memasukkan proyek jalan tol Lembar - Kayangan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2024 - 2026. Proyek pembangunan jalan tol dari Pelabuhan Lembar, Lombok Barat menuju Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur itu ditawarkan lewat pola Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB Iswandi mengatakan proyek Jalan Tol Lembar - Kayangan mengatakan menjadi salah program yang masuk agenda nasional. Rencana pembangunan proyek ini pernah dijanjikan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar di Lombok pada 2016 lalu.

"Beberapa proyek KPBU yang diinisiasi oleh kita. Yaitu proyek pembangunan SPAM Regional Pulau Lombok, kawasan strategis provinsi, energi baru terbarukan, jalan tol Lembar - Kayangan yang sudah menjadi program nasional. Ini dari KPBU yang diupayakan di masa mendatang," kata Iswandi usai Sosialisasi RKPD NTB 2024 - 2026 di Mataram, Jumat (22/9/2023).

1. Susun dokumen pendukung

Proyek Jalan Tol Lembar - Kayangan Diusulkan Lewat Pola KPBUKepala Bappeda Provinsi NTB, Iswandi. (Dok. Bappeda Provinsi NTB)

Iswandi menjelaskan Pemprov NTB akan menyusun dokumen pendukung proyek Jalan Tol Lembar - Kayangan. Menurutnya, keberadaan akses jalan ini sangat dibutuhkan mengingat jalan nasional dari Kota Mataram sampai Lombok Timur sudah cukup padat.
Apalagi, akses jalan tersebut cukup strategis untuk memperlancar arus logistik ke Pulau Sumbawa dan Nusa Tenggara Timur (NTT). "Semua persyaratan yang diperlukan untuk itu akan kita siapkan. Jalan Tol Lembar - Kayangan menjadi agenda nasional yang memang masuk RKPD 2024 - 2026," tutur Iswandi.

Baca Juga: Pj Gubernur NTB Persilakan Pejabat yang Barmanuver untuk Mundur 

2. Global Hub Kayangan untuk mendukung IKN

Proyek Jalan Tol Lembar - Kayangan Diusulkan Lewat Pola KPBURencana pembangunan proyek kota baru di Global Hub Kayangan Lombok Utara. (Dok. DPMPTSP NTB)

Selain itu, Pemprov NTB juga akan kembali menawarkan rencana pembangunan proyek Global Hub Kayangan di Lombok Utara. Sebelumnya proyek ini sudah ada progresnya sebelum bencana gempa bumi yang melanda NTB pada 2018 lalu.

Proyek ini stagnan setelah terjadinya gempa bumi yang meluluhlantahkan Pulau Lombok dan Sumbawa. Menurut Iswandi, proyek Global Hub Kayangan cukup strategis dalam mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Karena lokasinya yang strategis di daerah Alur Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Global Hub Kayangan bisa menjadi alternatif sandarnya kapal-kapal besar yang memuat kargo karena Selat Malaka sudah penuh.

"Ini untuk mendukung IKN seperti yang diharapkan. Tentu kita akan aktifkan lagi karena lama ini progresnya stagnan. Kita akan mulai untuk melakukan pembahasan-pembahasan," ucapnya.

3. Jalan Lembar - Kayangan sudah 50 persen

Proyek Jalan Tol Lembar - Kayangan Diusulkan Lewat Pola KPBUSekda NTB, Lalu Gita Ariadi (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan sebenarnya untuk proyek Jalan Tol Lembar - Kayangan sudah terbangun 50 persen. Ia mengusulkan supaya jalan bypass Bandara Internasional Lombok (BIL) yang sudah terbangun dari Kota Mataram, Lombok Barat sampai Lombok Tengah tinggal dilanjutkan sampai Pelabuhan Kayangan Lombok Timur.

Menurutnya, jalan itu sudah hampir setengahnya terbangun. Tinggal melanjutkan pembangunan dari bypass Mandalika yang terletak di Desa Pengengat Lombok Tengah kemudian ke timur menuju Pelabuhan Kayangan Lombok Timur. Gita mengatakan jika lokasi pembangunannya di daerah selatan Pulau Lombok maka tidak akan banyak merusak daerah pertanian yang subur.

Rencana awal, pembangunan jalan Lembar - Kayangan di jalur utara Pulau Lombok, mulai dari Kota Mataram, Lombok Tengah sampai Lombok Timur. Di daerah utara tersebut merupakan lahan pertanian yang subur. Sehingga alihfungai lahan dikhawatirkan akan masif.

Tetapi jika dibangun di jalur selatan Pulau Lombok, menurut Gita, biayanya bisa ditekan dan alihfungai lahan bisa diminimalisir. Karena kawasan selatan merupakan lahan pertanian marjinal.

Hasil kajian yang dilakukan Bappeda NTB bersama konsultan beberapa tahun lalu, volume capacity ratio (VCR) atau perbandingan antara volume kendaraan dengan kapasitas jalan di jalur Lembar – Kayangan saat ini sudah berada di angka 0,6 – 0,8. Waktu tempuh di jalur Lembar – Kayangan sekarang sudah sampai 3 jam.

Ruas jalan Lembar - Kayangan merupakan jalur trans nasional Aceh – NTT, bottleneck-nya sekarang berada di Pulau Lombok. Karena di Bali sudah ada jalan tol dan jalan nasionalnya lebar. Berdasarkan hasil pra FS yang dilakukan Pemprov NTB, pembangunan bypass Lembar – Kayangan membutuhkan anggaran sekitar Rp4,7 triliun.

Baca Juga: Dilaporkan ke KASN, Pj Gubernur NTB Bantah Langgar Netralitas ASN

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya