Pj Gubernur NTB Tetapkan UMP 2024 Sebesar Rp2,44 Juta 

UMP NTB naik 3,06 persen setara Rp72.660

Mataram, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi resmi menetapkan besaran upah minimum provinsi (UMP) NTB tahun 2024 sebesar Rp2,44 juta lebih. Penetapan UMP NTB 2024 berdasarkan Keputusan Gubernur NTB Nomor 561-721 Tahun 2023.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan keputusan Gubernur NTB mengenai penetapan UMP 2024 ditetapkan Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi pada Selasa, 21 November 2023.

Besaran UMP NTB 2024 yang ditetapkan Pj Gubernur NTB sebesar Rp2.444.067 sesuai dengan rekomendasi dari Dewan Pengupahan Provinsi NTB.

"Ya, pak Gubernur tidak akan keluar dari pedomam yang ada," kata Aryadi dikonfirmasi IDN Times, Rabu (22/11/2023).

1. UMP NTB 2024 naik 3,06 persen

Pj Gubernur NTB Tetapkan UMP 2024 Sebesar Rp2,44 Juta Kepala Disnakertrans Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi. (IDn Times/Muhammad Nasir)

Aryadi menjelaskan Pj Gubenur NTB menetapkan UMP 2024 sesuai dengan Surat Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor: B-M243/HI.01.00/XU 2023 tanggal 15 November 2023. Perihal Penyampaian Informasi Tata Cara Penetapan Upah Minimum Tahun 2024 serta Data Kondisi Ekonomi dan Ketenagakerjaan untuk Penetapan Upah Minimum Tahun 2024.

Sebelumnya, Dewan Pengupahan Provinsi NTB merekomendasikan besaran UMP 2024 sebesar Rp2.444.067. Hal tersebut sesuai hasil sidang Dewan Pengupahan Provinsi NTB pada Senin (20/11/2023).

UMP NTB 2024 mengalami kenaikan 3,06 persen atau sebesar Rp72.660 dari UMP 2023 yakni sebesar Rp2.371.407. Perhitungan UMP NTB 2024 berdasarkan formula Pasal 26 Peraturan Pemeritah Nomor 51 Tahun 2023, dengan menggunakan alfa 0,30.

Baca Juga: Pemprov Sangkal Beasiswa Disetop untuk Renovasi Kantor Gubernur NTB

2. Tiga variabel perhitungan UMP NTB 2024

Pj Gubernur NTB Tetapkan UMP 2024 Sebesar Rp2,44 Juta Ilustrasi pekerja kafe di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Berdasarkan PP Nomor 51 Tahun 2023, formula perhitungan upah minimum mencakup 3 variabel yaitu inflasi, pertumbuhan ekonomi dan indeks tertentu yang disimbolkan dalam bentuk Alfa.

Terbitnya PP 51 No. Tahun 2023 ini, mengubah beberapa poin dalam PP No. 36 Tahun 2021. Termasuk formula penghitungan upah minimum. Aryadi menjelaskan PP No. 51 Tahun 2023 ditetapkan dan berlaku mulai 10 November 2023.

Berlakunya PP No. 51 Tahun 2023 tersebut sebagai perubahan atas PP No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan. Pada PP No. 51 Tahun 2023, formula UMP tidak lagi menggunakan batas atas dan bawah upah minimum.

Variabel yang digunakan untuk menghitung upah minimum yakni pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan indeks tertentu. Indeks tertentu (α) dengan rentang 0,10 sampai 0,30.

Berdasarkan data BPS pada Agustus 2023, tercatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTB sebesar 2,80 persen, atau turun 0,09 persen dibandingkan dengan Agustus 2022 di angka 2,89 persen. Provinsi NTB adalah daerah dengan tingkat pengangguran terbuka terendah nomor 4 di Indonesia.

Di sisi lain, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2023 sebanyak 2,98 juta orang, mengalami peningkatan sebanyak 177,05 ribu orang dibanding Agustus 2022. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 2,39 persen.

3. UMP NTB 2024 berlaku mulai 1 Januari

Pj Gubernur NTB Tetapkan UMP 2024 Sebesar Rp2,44 Juta ilustrasi upah pekerja (IDN Times/Aditya Pratama)

Aryadi menambahkan sesuai Keputusan Gubernur NTB Nomor 561-721 Tahun 2023, UMP NTB 2024 berlaku mulai 1 Januari 2024. Terkait penetapan upah minimum kabupaten/kota (UMK) se - NTB, pihaknya meminta Pemda mengacu pada PP No. 51 Tahun 2023.

Sesuai ketentuan, UMK paling lambat ditetapkan Pemda kabupaten/kota pada 30 November 2023. "Pemda kabupaten/kota ikuti saja pedoman sesuai PP No. 51 Tahun 2023, berdasarkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Musyawarahkan dengan Dewan Pengupahan setempat," tandas Ketua Dewan Pengupahan Provinsi NTB ini.

Baca Juga: Pinjaman Rp750 Miliar, NTB Mulai Bayar Cicilan Utang Rp122 Miliar

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya