Pemilu Damai 2024, Tokoh Adat Gagas Konsolidasi 'Lombok Mercusuar'
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Sekitar 400 tokoh adat, tokoh budaya dan tokoh agama yang tergabung dalam Laskar Sasak di Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan konsolidasi pemilu damai 2024. Ratusan tokoh adat, tokoh budaya dan tokoh agama tersebut menggagas Lombok Mercusuar.
Gagasan Lombok mercusuar merupakan upaya Laskar Sasak dalam melestarikan nilai-nilai adat Sasak. Terlebih di tahun politik, tujuannya agar pemilu 2024 mendatang berjalan damai dan lancar.
1. Tiga ajaran Suku Sasak
Ketua Dewan Pembina Laskar Sasak Wahyudi Adisiswanto mengatakan ada tiga ajaran Suku Sasak yang harus tetap dipegang teguh. Di antaranya relasi kasih sayang antara Tuhan dan manusia, kasih sayang antarmanusia dan kasih sayang manusia atas lingkungannya.
"Rahmatan lil alamain bagi Suku Sasak adalah dengan selalu memberi kasih sayang. Karena sejatinya akar konflik yang ada di dunia adalah hilangnya kasih sayang," kata Wahyudi di Mataram, Rabu (18/10/2023).
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) NTB ini mengatakan konsolidasi Lombok Mercusuar dihadiri juga tokoh-tokoh adat Sasak, Jawa, Bali, Samawa dan Mbojo. Ia memaparkan tentang pertarungan ideologi dunia baik komunisme, sosialisme dan kapitalisme.
Baca Juga: Ketua PDIP NTB: Pasangan Ganjar - Mahfud Paket yang Ideal
2. Suku Sasak sebagai mercusuar kemajuan bangsa
Ketua Laskar Sasak, Lalu Ali Sadikin mengagakan konsolidasi ratusan tokoh ini merupakan bagian dari persiapan kegiatan nasional Lombok Mercusuar. Lombok mercusuar merupakan sebuah upaya menjadikan suku Sasak sebagai mercusuar bagi kemajuan bangsa Indonesia.
"Mercusuar adalah penerang dan petunjuk arah dalam. Kegelapan, sebuah simbol bahwa Sasak siap menjadi petunjuk arah kebangkitan bangsa Indonesia," kata Sadikin.
3. Siapkan SDM Lombok
Sadikin menyatakan Lombok Mercusuar adalah upaya menyiapkan sumber daya manusia di Lombok dalam kemajuan dan peradaban baru pulau 1.000 Masjid, agar tidak kehilangan jati diri dan tradisi yang telah ada.
"MotoGP baru usai, dan kegiatan ini sekaligus menunjukkan Suku Sasak tidak menolak modernisasi, namun Laskar Sasak akan berupaya kuat membentengi dan melestarikan adat budaya," katanya.
Dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar presean akbar sebagai wujud pelestarian budaya dan adat Sasak.
Baca Juga: Perindo NTB Yakin Ganjar - Mahfud Mampu Geser Dominasi Prabowo