'One Gate System' Wisatawan ke Trawangan Tetap akan Diberlakukan 

38 unit angkutan lokal telah distandarisasi

Mataram, IDN Times - Penerapan one gate system atau sistem satu pintu bagi wisatawan yang datang dari Bali yang menggunakan kapal cepat menuju kawasan Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena), Lombok Utara, akan tetap diberlakukan. Namun, penerapan one gate system masih ditunda sembari menyiapkan standarisasi angkutan lokal berupa public boat yang dikelola Koperasi Karya Bahari di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi NTB Lalu Moh. Faozal menyebutkan sebanyak 38 unit public boat yang dioperasikan Koperasi Karya Bahari telah selesai dilakukan standarisasi. Masih ada sekitar 14 unit public boat yang sedang dalam proses standarisasi.

"One gate system pasti akan tetap diberlakukan. Tapi kesiapan standarisasi moda angkutan lokal belum selesai. Sudah ada 38 angkutan lokal sudah distandarisasi dari permintaan 52 unit," kata Faozal dikonfirmasi di Mataram, Jumat (24/2/2023).

1. Standarisasi angkutan lokal supaya wisatawan tidak komplain

'One Gate System' Wisatawan ke Trawangan Tetap akan Diberlakukan Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Moh. Faozal. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Faozal menjelaskan pentingnya dilakukan standarisasi angkutan lokal berupa public boat yang akan digunakan mengangkut wisatawan ke kawasan tiga Gili. Tujuannya agar wisatawan tidak komplain, mereka merasa aman dan nyaman.

Standarisasi angkutan lokal yang dilakukan baik kepada boatman maupun armadanya. Supaya memperhatikan aspek keselamatan atau safety. Dari 38 unit angkutan lokal yang sudah distandarisasi, boatman dan armadanya sudah diberikan sertifikat.

Baca Juga: Zohri Diturunkan di Porprov NTB, KLU Panen Emas di Cabor Atletik  

2. Warga lokal harus dapat porsi

'One Gate System' Wisatawan ke Trawangan Tetap akan Diberlakukan Wisatawan dari Bali saat turun dari kapal cepat di Gili Air, Lombok Utara. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Selain itu, Faozal mengatakan masih dibahas soal penerapan one gate payment. Yaitu, wisatawan yang akan menuju kawasan tiga Gili cukup dengan satu tiket. Saat ini, masih dibicarakan dengan pihak-pihak terkait

Kehadiran wisatawan ke kawasan tiga Gili diharapkan dapat memberikan kemanfaatan bagi masyarakat lokal di sekitar Pelabuhan Bangsal Lombok Utara. "Yang pasti arahannya pak gubernur itu, utamakan warga lokal dapat porsi. Porsinya gak harus ngangkut orang. Bisa saja dengan jasa-jasa yang lain. Kita tawarkan warga lokal jadi porter, suplai air, keamanan dan lain-lain," ujarnya.

3. Pertanyakan kepastian pemberlakuan one gate system

'One Gate System' Wisatawan ke Trawangan Tetap akan Diberlakukan Wakil Ketua Akacindo, Sugianto Setiawan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sebelumnya, Asosiasi Kapal Cepat Indonesia (Akacindo) mempertanyakan kepastian pemberlakuan kebijakan one gate system dari Bali menuju kawasan Gili Tramena. Akibat tidak adanya kepastian apakah one gate system diberlakukan atau tidak, turis yang diangkut menggunakan kapal cepat dari Bali menuju kawasan 3 Gili turun hingga 40 persen.

"Kami selaku asosiasi selalu ditanyakan oleh agen-agen travel travel besar yang dari Bali. Akhirnya penumpang, turis luar negeri yang akan datang ke Gili itu ragu-ragu," kata Wakil Ketua Umum Akacindo Sugianto Setiawan.

Sugianto mengatakan agen travel tidak berani promosi besar-besaran karena one gate system belum ada kepastian.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Perairan Gili Trawangan Dipenuhi Sampah

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya