Kunjungan Wisman ke Gunung Rinjani Mencapai 34.518 Orang pada 2023

Kunjungan wisman melonjak tajam

Mataram, IDN Times - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Gunung Rinjani pada 2023 sebanyak 34.518 orang. Tingkat kunjungan wisman pada 2023 melonjak tajam dibandingkan tahun 2022, hanya sebanyak 9.958 orang atau naik 246 persen.

Sedangkan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke Gunung Rinjani selama 2023 sebanyak 104.645 orang. Total kunjungan wisawatan ke Gunung Rinjani pada 2022 sebanyak 139.163 orang.

"Ada peningkatan cukup tinggi terjadi pada jumlah pengunjung mancanegara,” kata Kepala BTNGR Dedy Asriady di Mataram, Senin (1/1/2024).

1. PNBP meningkat menjadi Rp14,7 miliar

Kunjungan Wisman ke Gunung Rinjani Mencapai 34.518 Orang pada 2023Kantor Resort Sembalun BTNGR. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Secara rinci dalam beberapa tahun terakhir, Dedy menyebutkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Rinjani. Pada 2019, jumlah pengunjung sebanyak 21.346 orang dengan rincian wisman 12.764 orang dan wisnus 8.582 orang.

Kemudian pada 2020 sebanyak 22.719 pengunjung, dengan rincian 123 wisman dan 22.596 wisnus. Selanjutnya, pada 2021 sebanyak 39.226 pengunjung, dengan rincian 441 wisman dan 38.785 wisnus.

Angka kunjungan wisatawan kembali meningkat pada 2022 yaitu sebanyak 55.348 orang, dengan rincian wisman 9.958 orang dan wisnus 35.390 orang.

Meningkatnya jumlah kunjungan, kata Dedy berbanding lurus dengan perolehan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Pada 2023, perolehan PNBP sebesar Rp14,7 miliar, jauh meningkat dibandingkan pada 2022 yakni sebesar Rp4,9 miliar.

Baca Juga: Pengemudi Tewas, Speed Boat Angkut WNA Tabrakan di Gili Trawangan

2. Perbanyak destinasi wisata non pendakian

Kunjungan Wisman ke Gunung Rinjani Mencapai 34.518 Orang pada 2023Kepala BTNGR Dedy Asriady. (dok. BTNGR)

Meningkatnya jumlah pengunjung dan penerimaan PNBP, kata Dedy, tidak terlepas dari penerapan sejumlah kebijakan pengelolaan wisata alam, seperti melakukan diversifikasi destinasi wisata alam. Hal ini untuk memecah minat pengunjung yang sangat dominan pada wisata alam pendakian.

“Kami mengkluster menjadi destinasi wisata alam pendakian dan destinasi wisata alam non pendakian,” terang Dedy.

Dedy menyebut, ada penambahan jumlah destinasi wisata di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Dari tiga jalur wisata pendakian pada tahun 2017 menjadi empat jalur di tahun 2019 hingga menjadi enam jalur wisata pendakian pada 2021.

Selain itu, penambahan destinasi wisata non pendakian dari 5 destinasi di tahun 2019 bertambah menjadi 13 destinasi pada tahun 2020. Selanjutnya bertambah menjadi 17 destinasi wisata non pendakian pada tahun 2021. Pada 2022, destinasi wisata non pendakian bertambah menjadi 21.

3. Berlakukan sistem booking online

Kunjungan Wisman ke Gunung Rinjani Mencapai 34.518 Orang pada 2023Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Maladi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Menurut Dedy, pihaknya mengoptimalisasi pemberlakuan tarif PNBP sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 secara bertahap. Pada 2016 menerapkan karcis masuk atau trip pengunjung mancanegara.

Kemudian ditingkatkan menjadi karcis masuk minimal dua hari pada tahun 2017 dan penerapan penuh per orang per hari pada tahun 2020, bersamaan dengan diberlakukannya sistem booking online melalui aplikasi eRinjani.

“Di tahun 2020, dilakukan pemungutan PHUPJWA (Pungutan Hasil Usaha Penyediaan Jasa Wisata Alam) bagi para pemegang izin jasa wisata alam di TNGR juga diberlakukannya karcis masuk untuk hari libur,” terangnya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Maladi mengatakan, destinasi wisata pendakian ke Gunung Rinjani menjadi tempat wisata favorit wisatawan asal Malaysia. Ia menyebut, wisatawan mancanegara yang paling banyak berkunjung ke NTB berasal dari Malaysia.

Dikatakan, banyaknya wisatawan Malaysia yang berkunjung ke NTB karena adanya penerbangan langsung Lombok-Kuala Lumpur. Saat ini, penerbangan langsung Lombok-Kuala Lumpur dilayani dua maskapai penerbangan yaitu AirAsia dan Super Air Jet.Selain itu, ada juga rute penerbangan langsung Lombok - Singapura.

"Mudah-mudahan ke depan semakin banyak lagi penerbangan langsung dari Bandara Internasional Lombok seperti Bali. Kenapa Bali ramai wisatawan mancanegara? Karena penerbangan langsung ke Bali banyak dari luar negeri," kata Jamaluddin.

Baca Juga: Kapal Cepat Layani Rute Lombok-Sumbawa, Harga Tiket Rp175 Ribu 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya