Jokowi : Mandalika Jadi Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru di Luar Jawa 

Realisasi investasi di NTB tembus Rp15,43 triliun

Mataram, IDN Times - Presiden RI Joko 'Jokowi' Widodo menyatakan Mandalika berhasil menambah daftar titik pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa. Nantinya, Mandalika diharapkan menjadi bagian dari salah satu titik pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Hal itu dikatakan Presiden Jokowi pada acara pertemuan tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta dan diikuti secara daring oleh seluruh cabang Perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia, Rabu (30/11/2022). Pemprov NTB mencatat, hingga bulan Oktober 2022, realisasi investasi di NTB telah mencapai Rp25,43 triliun.

"Infrastruktur yang kita bangun itu menambah titik pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa, ada Mandalika, itu titik pertumbuhan ekonomi baru untuk pariwisata," kata Jokowi.

1. Pemda diminta tetap optimistis

Jokowi : Mandalika Jadi Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru di Luar Jawa Gaya Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika menjajal sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat dengan menggunakan motor custom bertuliskan RI1 (Biro Pers Istana/Agus Suparto)

Ketika sektor pariwisata kembali normal ke depannya, Mandalika yang menjadi salah satu destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia, diharapkan menjadi pertumbuhan ekonomi baru dan menjadi titik pertumbuhan ekonomi negara.

Dalam mengahadapi kelemahan ekonomi yang sudah mulai dirasakan di negara-negara maju, Jokowi mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) di seluruh Indonesia supaya tetap optimis pada 2023. Namun, kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu, Pemda juga harus tetap waspada dan hati-hati, kaitan dengan eksPOR, investasi dan kegiatan ekonomi lainnya.

Baca Juga: Gelar 23 Event Pariwisata 2023, NTB Targetkan Gaet 2 Juta Wisatawan  

2. Episentrum pertumbuhan ekonomi nasional

Jokowi : Mandalika Jadi Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru di Luar Jawa Sekda NTB Lalu Gita Ariadi. (dok. Disnakertrans NTB)

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan Mandalika ke depannya adalah salah satu episentrum pertumbuhan ekonomi nasional yang akan memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah. Mantan Komisaris PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) ini, menambahka. NTB juga harus tetap optimis dan waspada serta hati-hati dalam mengahadapi kelemahan ekonomi ke depan.

Gita menyebutkan pada tahun keempat pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Zulkieflimansyah - Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi), target pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019 - 2023, telah mencapai 75 persen. Sisanya sebesar 25 persen optimis dicapai dalam satu tahun mendatang.

3. Kembangkan 9 klaster komoditas untuk menekan inflasi

Jokowi : Mandalika Jadi Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru di Luar Jawa Ilustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Ahmad Fauzi mengungkapkan selama tahun 2022, pihaknya melakukan sinergi dan berinovasi secara berkesinambungan bersama stakeholders dengan berbagai program strategis, dan menghasilkan berbagai pencapaian.

Salah satunya, melakukan pengendalian inflasi daerah melalui pengembangan 9 klaster komoditas penyumbang tekanan inflasi yang terbesar. Yaitu klaster cabe rawit di Lombok Timur, klaster bawang merah di Lombok Utara dan Bima, klaster bawang putih di Lombok Timur. Kemudian, klaster padi di Lombok Tengah, klaster telur ayam ras di Lombok Utara dan klaster sapi di Lombok Utara dan Sumbawa.

4. Investasi di NTB tembus Rp15,43 triliun hingga Oktober 2022

Jokowi : Mandalika Jadi Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru di Luar Jawa Ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB mencatat realisasi investasi hingga Oktober 2022 mencapai Rp15,437 triliun lebih. Realisasi investasi tersebut melampaui target dalam RPJMD NTB 2019 - 2023 yang ditetapkan sebesar Rp15,428 triliun pada 2022.

Kepala DPMPTSP Provinsi NTB, Mohammad Rum mengaku optimis realisasi investasi yang dibebankan Pemerintah Pusat sebesar Rp18,5 triliun akan tercapai sampai akhir 2022. Untuk memacu geliat investasi di NTB, beberapa investasi yang tersumbat dibantu penyelesaiannya oleh Satgas Percepatan Investasi NTB.

Dalam beberapa tahun terakhir, realisasi investasi terus menggeliat dan melampaui target yang ditetapkan dalam RPJMD NTB dan Pemerintah Pusat. Tahun 2020, realisasi investasi di NTB sebesar Rp11,6 triliun.

Angkanya melampaui target yang diberikan pemerintah pusat sebesar Rp6,065 triliun dan target RPJMD sebesar Rp11,5 triliun. Kemudian pada tahun 2021, realisasi investasi di NTB mencapai Rp14,879 triliun. Angkanya melampaui target pemerintah pusat yaitu sebesar Rp9 triliun dan target RPJMD Rp13 triliun.

Baca Juga: Libur Nataru, Hunian Kamar Hotel di Gili Diperkirakan Capai 80 Persen 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya