Jenazah Pembalap Haruki Noguchi Dipulangkan ke Jepang

Jenazah didampingi pihak keluarga dan MGPA

Mataram, IDN Times - Jenazah pembalap Jepang Haruki Noguchi akhirnya dipulangkan Jumat (18/8/2023). Jenazah pembalap muda Asia Road Racing Championship (ARRC) itu diterbangkan ke Jepang melalui Bali.

Jenazah dibawa menggunakan mobil jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB dengan dikawal aparat kepolisian pukul 14.30 WITA menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, NTB. Selanjutnya, jenazah Haruki Noguchi dibawa ke Bali melalui kapal penyeberangan lintas Lembar - Padangbai.

"Saya tadi dapat info, rencananya sore lewat Bali. Karena ke Jepang ada penerbangan dari Bali. Jenazah dibawa dari Lombok ke Bali. Baru dari Bali langsung ke Jepang," kata Direktur RSUD Provinsi NTB dr. Lalu Herman Mahaputra dikonfirmasi, Jumat (18/8/2023).

1. Didampingi pihak keluarga dan MGPA

Jenazah Pembalap Haruki Noguchi Dipulangkan ke JepangJenazah Haruki Noguchi dikawal aparat kepolisian menuju Pelabuhan Lembar Lombok Barat. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pantauan IDN Times di RSUD NTB sejak pukul 14.00 WITA, terlihat sejumlah keluarga dan kerabat Haruki Noguchi. Selain itu, ada juga perwakilan dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Para keluarga dan kerabat pembalap yang mengalami kecelakaan fatal di tikungan 10 Sirkuit Mandalika pada race 2 ARRC 2023 itu menaiki mobil MGPA.

Direktur RSUD NTB dr Lalu Herman Mahaputra yang akrab disapa Dokter Jack ini menjelaskan RSUD NTB sebagai rumah sakit rujukan pembalap event-event balap internasional sudah berupaya maksimal melakukan perawatan terhadap pembalap berusia 22 tahun tersebut. Namun, Tuhan berkehendak lain, Haruki Noguchi mengembuskan napas terakhir pada Rabu (16/8/2023) pukul 17.35 WITA.

"RSUD NTB sudah melakukan upaya maksimal dengan menurunkan tim dokter dalam penanganan mulai dari sirkuit sampai RSUD NTB. Kita itu bisa merawat sampai 4 hari, sebelum datang keluarganya dari Jepang. Setelah datang ditemui Ketua Tim langsung diinformasikan kondisi dan penanganannya. Keluarga pada saat itu mengikhlaskan," terangnya.

Baca Juga: Kecelakaan di Tikungan 10 Sirkuit Mandalika, Pembalap Jepang Meninggal

2. Gubernur NTB Zulkieflimansyah dua kali menjenguk

Jenazah Pembalap Haruki Noguchi Dipulangkan ke JepangGedung IGD Terpadu RSUD NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB itu menjelaskan bahwa keluarga Haruki Noguchi berterima kasih kepada tim dokter RSUD NTB yang telah melakukan penanganan dan perawatan mulai dari sirkuit hingga rumah sakit. Pada saat itu, kata Dokter Jack, pihak keluarga Haruki Noguchi ditemui langsung tim dokter di ruang ICU.

Dokter Jack juga mengungkapkan Gubernur NTB Zulkieflimansyah dua kali menjenguk Haruki Noguchi saat dalam perawatan di RSUD NTB. Haruki Noguchi mengalami kecelakaan pada race 2 balap Asia Superbike 1.000cc putaran 4 ARRC di Sirkuit Mandalika, Minggu (13/8/2023).

Haruki Noguchi mengalami cedera berat di bagian kepala belakang usai kecelakaan di tikungan 10 Sirkuit Mandalika. Pasca mengalami kecelakaan, Haruki Noguchi dibawa ke Medical Centre Sirkuit Mandalika, kemudian setelah kondisi stabil dirujuk ke RSUD NTB di Kota Mataram.

3. Murni kecelakaan, bukan karena lintasan Sirkuit Mandalika

Jenazah Pembalap Haruki Noguchi Dipulangkan ke JepangHaruki Noguchi saat mengalami kecelakaan di tikungan 10 Sirkuit Mandalika, Minggu (13/8/2023). (dok. Istimewa)

Selama empat hari di RSUD NTB, Haruki Noguchi mendapatkan perawatan yang intensif di ruang ICU. Dokter Jack menegaskan pembalap muda asal Jepang itu murni kecelakaan, bukan karena lintasan sirkuit yang sering terjadi kecelakaan di sana.

"Kalau ini murni kecelakaan. Dimana pun itu yang namanya pembalap sudah tahu risikonya apa yang akan terjadi. Bagaimana garangnya World Superbike. Bagaimana garangnya MotoGP tapi selama ini aman-aman saja. Tapi ini sudah takdir," katanya.

Dokter Jack menjelaskan dirinya sudah melakukan evaluasi pada Senin (14/8/2023). Tim medis mengevaluasi penanganan terhadap pembalap yang kecelakaan mulai dari saat race, kemudian di tikungan 10 tempat terjadinya kecelakaan. Selanjutnya melakukan evaluasi lebih ketat lagi apa yang dilakukan tim medis di lapangan. Sesuai SOP tim medis sudah bekerja secara maksimal.

"Saya hitung menit per menit sudah sangat relevan. Dalam arti penanganannya begitu crash tim saya bergerak hanya 2 menit. Kemudian kita lakukan resustasi dari TKP ke Medical Centre masih relevan di angka 2 menit. Setelah kondisinya stabil kami sepakat bawa ke RSUD NTB," terangnya.

Baca Juga: 10 Fakta Sirkuit Mandalika, Ratusan Makam Dipindahkan saat Pembangunan

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya