Insinyur Perempuan Bantu NTB Cari Solusi Atasi Banjir dan Rob

Pemprov NTB berikan apresiasi kepada insinyur wanita

Mataram, IDN Times - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Asisten I Setda Provinsi NTB Baiq Eva Nurcahya Ningsih memberikan apresiasi kepada Society of Women Engineering (SWE). SWE selaku organisasi insinyur wanita atau perempuan yang peduli akan bencana banjir dan rob telah menginisiasi seminar dengan tema Solusi Komprehensif Atasi Banjir dan Rob di Hotel Lombok Raya, Mataram, Kamis (31/3/2022).

“Kami memberikan apresiasi kepada SWE yang telah mengadakan kegiatan ini. Karena dengan adanya kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian para perempuan untuk dapat mengatasi bencana banjir yang ada di Provinsi NTB,” ucap Eva.

1. Program unggulan zero waste

Insinyur Perempuan Bantu NTB Cari Solusi Atasi Banjir dan RobAsisten I Setda Provinsi NTB, Baiq Eva Nurcahya Ningsih dan Ketua SWE Affiliate NTB Fera Fitri Salsabila foto bersama dengan pemateri dan stakeholders lainnya pada acara seminar dengan tema Solusi Komprehensif Atasi Banjir dan Rob di Hotel Lombok Raya, Mataram, Kamis (31/3/2022). (Istimewa)

Eva menjelaskan salah satu program unggulan Pemprov NTB yaitu zero waste. Program zero waste sebagai salah satu langkah dalam pengelolaan sampah dan tentunya dapat mengurangi potensi banjir.

Masyarakat dapat melakukan pemilihan sampah dari rumah, sehingga pengelolaan sampah dapat dengan mudah dilakukan.

"Tentunya apabila hal tersebut dapat dilakukan maka peran serta perempuan untuk menjaga lingkungan agar tetap menjadi asri dan lestari dan potensi banjir tidak terjadi,” ujar Eva.

Baca Juga: Rem Blong, Mobil Pengangkut Satu Keluarga Ludes Terbakar di Lombok 

2. SWE organisasi nirlaba internasional

Insinyur Perempuan Bantu NTB Cari Solusi Atasi Banjir dan RobSeminar dengan tema Solusi Komprehensif Atasi Banjir dan Rob di Hotel Lombok Raya, Mataram, Kamis (31/3/2022). (Istimewa)

Pada kesempatan yang sama, Ketua SWE Affiliate NTB Fera Fitri Salsabila menjelaskan bahwa seluruh pembiayaan dalam Seminar Solusi Komprehensif Atasi Banjir dan Rob di NTB berasal dari SWE Program Development Grants yang berada di Amerika Serikat.

Dijelaskan Society of Women Engineers adalah organisasi nirlaba internasional yang didirikan pada tahun 1950 dan berkantor pusat di Amerika Serikat. Sementara itu, Society of Women Engineers (SWE) Affiliate Nusa Tenggara Barat didirikan di Mataram pada Tahun 2018 dan berkedudukan di Mataram.

3. Penyebab banjir di NTB

Insinyur Perempuan Bantu NTB Cari Solusi Atasi Banjir dan RobFoto bersama usai kegiatan seminar dengan tema Solusi Komprehensif Atasi Banjir dan Rob di Hotel Lombok Raya, Mataram, Kamis (31/3/2022). (Istimewa)

Dalam seminar tersebut, pemateri pertama adalah Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (BWS NT I) Hendra Ahyadi. Ia menjelaskan banjir di NTB disebabkan beberapa faktor.

Di antaranya curah hujan dengan intensitas sedang hingga deras, curah hujan yang disertai angin kencang dan diperparah dengan tumpukan sampah, cuaca ekstrim, tumpukan sampah yang menutup irigasi dan curah hujan tinggi dan meluapnya sungai.

Sementara dampak dari banjir, yaitu kerugian material, kerusakan sarana prasarana, terhambatnya kegiatan ekonomi dan pendidikan, gangguan sistem transportasi akibat akses jalan yang terputus, kekurangan air bersih dan lingkungan yang kotor.

“Kawasan NTB membutuhkan aksi yang signifikan dalam mencari solusi yang komprehensif dalam mengatasi banjir dan rob di NTB ini. Baik itu dari segi kontruksi, penataan fungsi lahan sebagai area serap air, maupun keterlibatan setiap elemen masyarakat dalam pemeliharaan sungai dan saluran drainase,” jelasnya.

4. Manajemen risiko

Insinyur Perempuan Bantu NTB Cari Solusi Atasi Banjir dan RobIlustrasi banjir bandang (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemateri kedua dari Akademisi Universitas Mataram Ida Ayu Oka Suwari Sideman memaparkan terkait manajemen risiko di dalam solusi Komprehensif Atasi Banjir dan Rob.

Ia menjelaskan bahwa risiko yaitu suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang potensial terjadi.

Jika hubungan tidak sejalan maka risiko yang dihasilkan adalah perubahan posisi wilayah dalam peta bencana menjadi lebih parah.

Dalam seminar ini dihadiri oleh berbagai stakeholder terkait seperti Dinas PUPR Provinsi NTB, Bappeda Provinsi NTB, Dinas PMPTSP Provinsi NTB, Dinas LHK Provinsi NTB, BPBD Provinsi NTB, BNPD Provinsi NTB, Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTB, Dinas PUPR Kota Mataram, Forum LLAJ Provinsi NTB, Himpunan ATHI – NTB dan akademisi.

Baca Juga: Gubernur NTB Akui Banyak Bukit di Mandalika Jadi Milik Asing

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya