Bahayakan Penerbangan, Petugas Tertibkan Kerbau Sekitar Bandara Lombok

Terjunkan 110 personel gabungan lakukan penertiban

Lombok Tengah, IDN Times - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok bersama Pemda Lombok Tengah melakukan penertiban penggelembalaan kerbau di dalam area Bandara Internasional Lombok, Rabu (10/5/2023). Penertiban penggembalaan kerbau dilakukan karena berpotensi membahayakan operasional penerbangan.

"Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan keselamatan dan keamanan operasional penerbangan di Bandara Lombok. Mengingat kegiatan penggembalaan kerbau di dalam pagar perimeter bandara ini selain membuat kotor lingkungan bandara, juga berpotensi mengganggu keselamatan dan keamanan operasional penerbangan,” kata General Manager Bandara Internasional Lombok Rahmat Adil Indrawan.

1. Penertiban libatkan 110 personel gabungan

Bahayakan Penerbangan, Petugas Tertibkan Kerbau Sekitar Bandara LombokGeneral Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok Rahmat Adil Indrawan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Adil menyebut penertiban penggembalaan kerbau di dalam area Bandara Internasional Lombok melibatkan 110 personel gabungan. Berasal dari Airport Security Bandara Internasional Lombok, Kepolisian Subsektor Bandara, Kodim 1620/Lombok Tengah, Lanud Zainuddin Abdul Madjid (ZAM). Kemudian Satpol PP Provinsi NTB, dan Satpol PP Kabupaten Lombok Tengah.

Turut hadir General Manager Bandara Lombok, Kasubsektor ZAM, Pasi Intel Kodim 1620 Lombok Tengah, Kasat Pol PP Lombok Tengah, Camat Pujut, serta Kepala Desa Penujak.

Sebelum penertiban, beberapa kali telah dilakukan kegiatan sosialisasi langsung untuk memberikan pemahamana kepada para pemilik kerbau. Sosialiasai ini diantaranya digelar di Kantor Camat Pujut untuk para pemilik kerbau yang berasal dari Kecamatan Pujut dan Kantor Desa Penujak bagi para pemilik kerbau dari Kecamatan Praya Barat.

“Dalam sosialisasi ini, para pemilik hewan ternak berjanji akan mengeluarkan kerbaunya dari area bandara. Penghalauan dan pengusiran hewan ternak yang masuk berulang kali kami lakukan. Namun karena berbagai upaya ini tidak diindahkan, maka dilakukan tindakan tegas melalui penertiban gabungan ini,” jelas Adil.

Baca Juga: Zohri dan Sudirman Hadi Raih Medali Emas Estafet SEA Games Kamboja

2. Berpotensi mengganggu operasional bandara

Bahayakan Penerbangan, Petugas Tertibkan Kerbau Sekitar Bandara LombokBandara Internasional Lombok. (Angkasa Pura I)

Adil menambahkan pihak Bandara Internasional Lombok mengimbau masyarakat khususnya para pemilik kerbau untuk tidak lagi melakukan kegiatan penggembalaan hewan di area bandara. Penggembalaan kerbau ini berpotensi mengganggu operasional bandara, apalagi jika sampai masuk ke dalam area Daerah Keamanan Terbatas (DKT).

"Kami selaku pengelola bandara punya kewajiban untuk mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan sesuai ketentuan dan prosedur nasional maupun internasional. Ini mutlak,” tegas Adil.

Ia pun berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Satpol PP Provinsi NTB, Satpol PP Kabupaten Lombok Tengah, TNI/Polri, serta aparatur pemerintahan baik Camat, Kepala Desa, serta tokoh masyarakat di lingkar bandara yang telah membantu penertiban penggembalaan kerbau di dalam area Bandara Internasional Lombok.

3. Satpol PP Lombok Tengah beberapa kali berikan surat peringatan

Bahayakan Penerbangan, Petugas Tertibkan Kerbau Sekitar Bandara LombokBandara Internasional Lombok (IDN Times/Sunariyah)

Sementara, Kepala Satpol PP Lombok Tengah Lalu Rinjani, menjelaskan kerbau yang digembalakan itu milik warga di desa sekitar bandara, antara lain Desa Penujak, Desa Tanak Awu, dan Desa Ketara. Sebelumnya Pemkab Lombok Tengah juga telah menyampaikan surat peringatan kepada para pemilik kerbau yang berasal dari tiga desa tersebut.

"Dan hari ini kami minta keluarkan kerbau mereka dari area bandara," kata Rinjani.

Satpol PP Lombok Tengah sebelumnya telah beberapa kali melakukan kegiatan penertiban terhadap kerbau di area bandara. Kerbau-kerbau tersebut memang tidak sampai masuk landasan pacu Bandara Internasional Lombok.

"Namun, keberadaan mamalia tersebut sangat meresahkan karena tetap membahayakan keselamatan penerbangan," tandasnya.

Baca Juga: Pengusaha Amerika Serikat Pesan Vanili Organik NTB Senilai Rp23 Miliar

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya