Wujudkan 'Zero Waste', Provinsi NTB Gandeng Denmark Tangani Sampah

NTB belajar pengelolaan sampah dari Negara Denmark

Mataram, IDN Times - Sampah kerap menjadi permasalahan, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Di NTB sendiri, berdasarkan data milik dinas lingkungan hidup provinsi NTB, sampah Di NTB pada tahun 2022 mencapai 2.673 ton per hari atau 975.645 ton per tahun.

Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menuntaskan permasalahan sampah agar tidak terjadi penumpukan. Selain memperkuat sinergi dengan seluruh Kabupaten/Kota, Pemprov juga menggandeng beberapa negara untuk mengatasi masalah tersebut. Denmark menjadi salah satu mitra kerja sama NTB dalam hal pengelolaan sampah dan pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.

1. Wagub didampingi Dinas LHK temui perwakilan Denmark

Wujudkan 'Zero Waste', Provinsi NTB Gandeng Denmark Tangani SampahHumas pemprov ntb

Untuk menangani sampah, wakil gubernur NTB didampingi Kepala Dinas LHK Provinsi NTB, Asisten I dan Asisten II Setda Provinsi NTB, melakukan audiensi dengan perwakilan dari pihak Denmark.

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah pun menyatakan bahwa NTB telah mulai menjalankan program pengelolaan sampah zero waste NTB Bersih. Di antaranya melakukan pengurangan jumlah sampah, daur ulang, dan penggunaan kembali sejak tahun 2019 lalu. Hal tersebut disampaikan saat menerima audiensi Tim Bornholms Affaldsbehandling (BOFA) Denmark di Aula Pendopo Wagub, Senin (9/1/2O23).

“Kita sudah melakukan itu (program zero waste) sejak 2019 lalu. Kita juga terus melakukan koordinasi dengan seluruh kabupaten/kota. Mulainya step by step, tapi memang itu bukan hal yang mudah dan membutuhkan waktu,” jelas Ummi Rohmi, sapaan Wagub NTB.

Baca Juga: Tahun 2023, NTB Diperkirakan Dapat Kuota 4.499 Calon Jemaah Haji 

2. NTB belajar pengalaman pengelolaan sampah dari Denmark

Wujudkan 'Zero Waste', Provinsi NTB Gandeng Denmark Tangani SampahHumas pemprov NTB

Berdasarkan hal itulah, NTB membutuhkan pengalaman Demark dalam hal pengelolaan sampah, dikarenakan Denmark sendiri telah melakukan persiapan dan transisi energi sejak 50 tahun lalu dan sangat unggul dalam pendekatan sirkular ekonomi sampah.

“Sejak Oktober lalu, sudah banyak dialog antara Denmark dan Indonesia tentang bagaimana menguatkan dan membantu satu sama lain dalam penanganan sampah. Kami sudah berjalan jauh dan tentu belum selesai. Namun, kami merasa sangat senang bisa membagi pengalaman tersebut ke Indonesia. Ini merupakan sebuah awal yang baik,” tutur Jens Hjul Nielsen, CEO of BOFA. 

3. Kerja sama Denmark-Indonesia di latar belakangi sumber daya bumi

Wujudkan 'Zero Waste', Provinsi NTB Gandeng Denmark Tangani SampahHumas pemprov NTB

Ia melanjutkan bahwa kerja sama antara Denmark-Indonesia dilatarbelakangi oleh sumber daya bumi yang terbatas namun penduduknya semakin bertambah, yaitu sekitar 8 miliar jiwa.

“Dalam situasi tersebut, kita harus lebih baik dalam pengelolaan sampah. Itu yang kami kerjakan dengan rekan kami di Indonesia. Yang paling penting adalah bagaimana sikap masyarakat terhadap sampah. Kalau itu terwujud, pasti akan bisa menyelesaikan masalah yang ada,” tambah Jens.

Sebagai informasi, Denmark pertama kali berkunjung ke NTB pada Oktober 2022 saat melakukan penandatanganan kerja sama dengan Pemprov NTB. Kemudian, rombongan dari Pemprov juga berkunjung ke Denmark pada bulan November untuk menindaklanjuti kerja sama tersebut. Adapun kunjungan ketiga Denmark ke NTB akan direncanakan pada bulan Maret mendatang.

Baca Juga: Gubernur NTB akan Temui Menparekraf Soal 'One Gate System' Trawangan

Kha Anjani Photo Community Writer Kha Anjani

Penikmat film, pengamat kehidupan, dan manusia biasa biasa saja yang menghirup 02

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya