Viral! Anak SMP di Bima Dibully dan Dikeroyok oleh 7 Siswi SMK

Terduga pelaku menjemput korban di sekolahnya

Kota Bima, IDN Times - Nasib nahas dialami oleh seorang anak SMP di Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Siswi berusia 14 tahun itu jadi korban bully dan penganiayaan oleh tujuh siswi SMK di pinggir jalan Kecamatan Asakota pada Kamis (19/10/2023) sekira pukul 11.00 Wita.

Dia dikeroyok oleh 7 terduga pelaku yang diketahui siswi dari SMKN 1 Kota Bima. Akibatnya, korban mengalami luka lebam di bagian dada, perut dan paha, sehingga harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima.

"Sampai sekarang, keponakan saya masih mengalami trauma akibat digebukin oleh 7 pelaku," kata keluarga korban, Ratna Sari Dewi dikonfirmasi IDN Times pada Senin malam (23/10/2023).

1. Pelaku jemput korban di sekolah

Viral! Anak SMP di Bima Dibully dan Dikeroyok oleh 7 Siswi SMKGarudanews.id

Mengutip keterangan dari keponakannya, Ratna mengaku penganiayaan ini berawal dari hal sepele. Beberapa hari sebelum kejadian, korban sempat becanda dan menyebut salah satu terduga pelaku jelek.

"Keponakan saya sudah mengakui khilaf dan meminta maaf ke pelaku. Cuma saat itu (permintaan maaf) tak sepenuhnya diterima oleh pelaku," terang dia.

Beberapa hari setelah itu, korban tiba-tiba didatangi di sekolah saat waktu istirahat oleh terduga pelaku bersama enam teman perempuannya. Begitu sampai di sekitar halaman sekolah, pelaku meminta bantuan ke teman korban agar memanggil korban.

"Korban saat itu takut dan terpaksa menemui tujuh terduga pelaku bersama seorang rekannya," beber dia.

Baca Juga: Pro dan Kontra Pasar Malam di Bima, Diduga Ada Judi Berkedok Mainan

2. Korban dipukul, dijambak hingga dilempari batu

Viral! Anak SMP di Bima Dibully dan Dikeroyok oleh 7 Siswi SMKIlustrasi periksa kesehatan (Freepik/Freepik)

Setibanya di hadapan terduga pelaku, korba  bersama temannya lalu dibawa keluar menggunakan sepeda motor ke pinggir jalan kawasan Ule Kecamatan Asakota. Di sana, terduga pelaku bersama sejumlah rekannya melempari korban pakai batu, memukul, menendang dan menjambak rambut korban hingga tersungkur.

"Seperti pada video yang viral itu, keponakan saya digebukin sama sejumlah terduga pelaku, lalu direkam," terangnya.

Usai mengeroyok kotban, terduga pelaku lalu mengantar korban bersama tidak jauh dari sekolah setempat. Korban pulang ke rumah dalam kondisi lemas dengan beberapa luka lebam di badan, lalu menceritakan peristiwa yang dialami ke pihak keluarganya.

"Korban langsung diinfus di rumah pada hari itu juga. Karena kondisinya masih lemas, dia lalu dirawat inap di RSUD Kota Bima," bebernya.

3. Polisi diharapkan usut tuntas kasus

Viral! Anak SMP di Bima Dibully dan Dikeroyok oleh 7 Siswi SMKDok. KBR.id

Keluarga yang mengetahui peristiwa malang ymdialami siswi yang ditinggal TKW oleh ibunya itu, sontak naik pitam. Mereka lalu bergegas ke Mako Polres Bima Kota untuk melaporkan kasus yang dialami oleh korban.

"Pada hari itu juga, kami langsung melaporkan kasus ini," tuturnya.

Ratna berharap polisi agar mengusut tuntas kasus penganiayaan yang dialami oleh keponakannya. Agar dapat memberikan efek jera, sehingga para pelaku tidak lagi melakukan tindakan serupa di kemudian hari. 

"Terduga pelaku sudah diperiksa oleh polisi. Kami harap agar polisi usut tuntas kasus ini. Jadi jangan hanya berikan pembinaan, kalau bisa sekalian pelakunya dijebloskan saja ke penjara," tegas dia lagi.

4. Kasus didampingi KPAI

Viral! Anak SMP di Bima Dibully dan Dikeroyok oleh 7 Siswi SMKgoogle

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dikbud Kota/Kabupaten Bima, Siti Maryatun yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui kasus pengeroyokan yang melibatkan siswi SMK itu. Karena sejauh ini, pihaknya sama sekali belum menerima laporan perihal kasus terkait.

"Saya belum terima laporan soal kasus itu," katanya singkat, Selasa (24/10/2023).

Sementara Kabid Dikdas Dinas Dikbud Kota Bima, Muhammad Humaidin membenarkan kasus pengeroyokan yang menimpa siswi SMP itu. Dari hasil koordinasi dengan Kepala SMPN 6 Kota Bima, kasus itu telah ditangani dan didampingi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bima.

"Kami selalu koordinasi kasus ini. Sekarang masih didampingi dan ditangani oleh KPAI," jelasnya.

Baca Juga: Dana Terbatas, Pemda Bima Minta Bantuan Tangani 13 Rumah Terbakar

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya