Pengantin Pria Kabur setelah Ijab Kabul, Keluarga: Anak Saya Dijebak

Pasangan ini sempat melakukan hubungan badan 

Kota Bima, IDN Times - Keluarga Khairul Akbar (18), pengantin pria asal Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kabur setelah prosesi ijab kabul akhirnya angkat bicara. Mereka membantah pernyataan keluarga pengantin perempuan di media sosial di mana  Khairul Akbar meninggalkan prosesi pernikahan.

"Memang benar Khairul Akbar kami tarik usai ijab kabul, biar dia gak ikut resepsi sesuai kesepakatan. Ingat ya, tidak semua pernyataan keluarga perempuan di media sosial itu benar," kata ibu kandung pengantin pria Neli kepada IDN Times, Sabtu (12/8/2023).

1. Keluarga pria merasa anaknya dijebak

Pengantin Pria Kabur setelah Ijab Kabul, Keluarga: Anak Saya DijebakFoto Kurniati didampingi kedua orangtua tanpa sang suami (IDN Times/Juliadin)

Neli mengaku sengaja membawa pulang anaknya setelah prosesi ijab kabul Khairul Akbar dengan Kurniati (16). Dalam kasus ini, ia merasa anaknya malahan menjadi korban sejak awal. 

Termasuk saat terjadinya hubungan seksual di antara Khairul Akbar dengan Kurniati (16) pada bulan Februari 2023 silam. 

Saat itu, Neli menyebutkan, Khairul Akbar diajak jalan-jalan oleh temannya hingga menemui Kurniati. Mereka pun ditinggal berdua oleh temannya itu.  

"Khairul sempat ngomong sama si cewek itu, minta pulang kembali ke rumahnya. Namun si cewek itu enggak mau karena takut sama orangtuanya," paparnya mengutip keterangan anaknya.

Baca Juga: Viral! Pengantin di Bima Sendirian di Pelaminan, Suaminya Dibawa Kabur

2. Sempat berhubungan layak suami-istri

Pengantin Pria Kabur setelah Ijab Kabul, Keluarga: Anak Saya Dijebakilustrasi berhubungan seks (pexels.com/Cottonbro)

Alasan itu pula, Neli mengatakan, anaknya terpaksa membawa pulang Kurniati untuk bermalam di rumahnya. Hingga akhirnya terjadilah hubungan layaknya suami istri antara mereka. 

"Kemudian paginya, orangtua cewek datang ngamuk ke rumah, lalu membawa pergi anaknya," jelas dia.

Sejak kejadian itu, Khairul Akbar tidak lagi menjalin komunikasi dengan Kurniati. Alhasil, orangtua Kurniati mendadak datang ke rumah pada Juni lalu. Keluarga perempuan menyebutkan anaknya sudah hamil dengan usia kandungan enam bulan. 

"Kami saat itu kaget. Kok bisa usia kandungannya 6 bulan sementara mereka berhubungan hanya 1 kali pada Februari atau lima bulan lalu. Kalaupun benar hamil, pasti kandungannya 5 bulan," sesalnya.

3. Pihak keluarga perempuan ngotot gelar resepsi

Pengantin Pria Kabur setelah Ijab Kabul, Keluarga: Anak Saya DijebakFoto kedua orang tua Kurniati (IDN Times/Juliadin)

Neli pun mencoba mengklarifikasi persoalan tersebut dengan keluarga Kurniati. Namun keluarga Kurniati mendesak agar segera dilangsungkan pernikahan dengan Khairul Akbar.

"Pihak kami lalu penuhi permintaan pernikahan," bebernya dengan persyaratan agar hanya digelar prosesi akad nikah tanpa ada resepsi pernikahan. 

Menurut Neli, perjanjian sudah disepakati di antara kedua belah pihak dengan saksi Kantor Urusan Agama (KUA), Babinsa, Babinkamtibmas, dan tokoh masyarakat setempat.

Namun kesepakatan ini ternyata dilanggar pihak keluarga mempelai perempuan. Mereka memaksa menggelar resepsi pernikahan meskipun tanpa kehadiran pengantin pria. 

"Hal itu sudah kita sepakati bersama. Tau-tau saat resepsi kemarin, mereka ngomongnya gak-gak, seolah-olah kami yang disalahkan," tegasnya.

4. Pengantin perempuan duduk seorang diri di pelaminan

Pengantin Pria Kabur setelah Ijab Kabul, Keluarga: Anak Saya DijebakFoto Kurniati saat duduk di pelaminan tanpa didampingi sang suami (IDN Times/Juliadin)

Dalam pernikahan tersebut, Kurniati memang duduk sendirian di pelaminan tanpa kehadiran suaminya selama resepsi pada Jumat 11 Agustus 2023. Dia tertunduk lesu ditemani kedua orangtua menyambut tamu undangan yang datang beriringan berikan ucapan selamat.

Pihak keluarga perempuan, Adhar Amirudin mengaku rencana pernikahan putri sulungnya ini berjalan baik-baik saja. Pihaknya bersama keluarga pengantin pria bahkan telah berkomitmen melanjutkan resepsi setelah akad berlangsung.

Namun, kesepakatan tersebut mendadak dibatalkan keluarga pengantin pria. Sementara undangan resepsi sudah terlanjur disebarkan ke masyarakat luas. "Sudah terlanjur kami bagikan undangan, mana mungkin kami batalkan resepsi," ungkapnya. 

Karena pertimbangan itu, dia sudah meminta keluarga pengantin pria agar ikut resepsi meski tidak lebih dari dua jam. Namun, mereka tetap menolak untuk menghadiri resepsi dan memilih membawa kabur anaknya.

Kesal perlakuan besannya itu, Adhar sudah membuat laporan polisi ke Polres Bima atas tuduhan pencabulan anak di bawah umur. 

Baca Juga: Kabur setelah Prosesi Ijab Kabul, Pemuda di Bima Dilaporkan Polisi

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya