Harga Cabai di Kota Bima Tembus Rp100 Ribu per Kilogram

Kenaikan harga sembako jelang akhir tahun dianggap biasa

Kota Bima, IDN Times - Harga sejumlah kebutuhan pokok jelang akhir tahun 2023 di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melonjak signifikan. Terutama kebutuhan yang dipasok dari luar daerah seperti cabai rawit, tomat, dan cabai keriting. Harga cabai di Kota Bima tembus Rp100 ribu per kilogram.

"Yang naik harga dalam tiga hari terakhir ini terutama yang didatangkan dari luar Bima. Seperti cabai keriting, cabai rawit dan tomat," kata salah satu penjual cabai di Pasar Baru Kota Bima, Nurjanah, Kamis (14/12/2023).

1. Kenaikan harga jelang akhir tahun dianggap hal biasa

Harga Cabai di Kota Bima Tembus Rp100 Ribu per KilogramFoto kondisi Pasar Baru di Kelurahan Paruga Kota Bima (IDN Times/Juliadin)

Hargai cabai rawit saat ini Rp100 ribu per kilogram dari sebelumnya seharga Rp60 ribu per kilogram. Sementara cabai keriting dari sebelumnya Rp40 ribu, kemudian menjadi Rp80 ribu per kilogram.

"Sedangkan tomat sekarang Rp16 ribu, padahal sebelumnya Rp8 ribu per kilogram," bebernya.

Nurjanah mengaku kenaikan harga jelang akhir tahun seperti ini bukan lagi rahasia umum. Karena pada tahun-tahun sebelumnya, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar setempat selalu naik.

"Sudah biasa kalau akhir tahun, belum lagi ditambah saat sekarang sudah masuk musim hujan. Jadi harga ikut berpengaruh," beber dia.

2. Daya beli masyarakat turun

Harga Cabai di Kota Bima Tembus Rp100 Ribu per Kilogramilustrasi kestablilan keuangan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Menurut Nurjanah, kenaikan harga kebutuhan ini berdampak pada penghasilannya setiap hari. Daya beli masyarakat terus berkurang, karena mereka harus irit membeli kebutuhan di pasar.

"Misalnya, cabai saat ini dalam sehari hanya laku 2 hingga tiga kilogram. Berbeda saat harga turun kemarin, sehari yang laku bisa puluhan kilogram," terangnya.

Sementara itu, untuk kebutuhan lain seperti sayur-sayuran saat ini masih stabil. Karena tidak dipasok dari luar Pulau Sumbawa, melainkan didatangkan dari wilayah Kabupaten Bima dan Dompu.

"Sampai sekarang harga sayur-sayuran aman. Gak tahu kalau nanti," beber dia.

Baca Juga: 3 Hari Kabur Usai Bunuh Tetangga di Bima, Pelaku Menyerahkan Diri

3. Beras seharga Rp16 ribu per kilogram

Harga Cabai di Kota Bima Tembus Rp100 Ribu per KilogramFoto penjual beras di Pasar Baru Kelurahan Paruga Kota Bima, Hj Faridah (IDN Times/Juliadin)

Selain cabai rawit, harga beras juga semakin tak terkendali. Hingga saat ini dibandrol Rp16 ribu, dari awal tahun 2023 lalu Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram.

"Kalau beras, naiknya sejak awal Maret. Sampai sekarang, Rp16 ribu per kilogram," beber penjual beras setempat, Hj Faridah.

Kenaikan harga beras ini, berpengaruh pada daya beli masyarakat. Karena sejak harga beras naik, sebagian masyarakat miskin mendapat bantuan beras dari Pemkot Bima dan pemerintah pusat.

"Belum lagi saat Pemkot adakan pasar murah di sejumlah kelurahan, otomatis masyarakat pilih beli yang murah," terangnya.

Sementara harga daging ayam potong saat ini masih terpantau stabil. Tidak mengalami gejolak harga dan masih dibanderol Rp45 ribu per kilogram.

"Sekarang Rp45 ribu per kilogram. Harga itu masih normal," kata Nur Inayah, penjual daging ayam potong di pasar setempat. 

4. Pemkot gelar pasar murah

Harga Cabai di Kota Bima Tembus Rp100 Ribu per KilogramFoto Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bima, Tafsir Amajid (IDN Times/Juliadin)

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan Perindustrian (Koperindag) Kota Bima, Ir Tafsir A Majid mengaku pihaknya dan lembaga terkait gelar pasar murah di sejumlah kelurahan. Langkah tersebut dilakukan guna meringankan beban warga miskin dampak dari terjadinya inflasi.

"Bukan hanya di kelurahan, tapi kami juga gelar pasar murah di beberapa titik keramaian. Salah satunya di kawasan Pantai Amahami," katanya belum lama ini.

Sejumlah kebutuhan pokok yang dipasarkan, akan dijual lebih murah dibandingkan harga yang dibanderol di sejumlah pasar tradisional. Tak jarang pada setiap titik pasar murah digelar, kebutuhan yang dipasarkan laris manis.

"Karena murah, makanya mereka beli banyak. Misalnya beras, kadang mereka beli 2 hingga 4 karung," tandasnya.

Baca Juga: Tradisi Adat Hanta Ua Pua Bima Peninggalan Kesultanan Bima

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya