3 Hari Kabur Usai Bunuh Tetangga di Bima, Pelaku Menyerahkan Diri

Korban dibunuh di depan anaknya

Bima, IDN Times - Warga Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) inisial I yang membunuh tangganya bernama Hare (30) diamankan polisi. Dia datang menyerahkan diri di Mako Polres Bima pada Senin (11/12/2023) kemarin, setelah tiga hari sebelumnya kabur.

"Terduga pelaku inisial I sudah dua hari serahkan diri di Polres Bima," kata Kapolsek Belo AKP Ilham dikonfirmasi pada Rabu (13/12/2023).

1. Polisi dalami motif pelaku bunuh korban

3 Hari Kabur Usai Bunuh Tetangga di Bima, Pelaku Menyerahkan DiriFoto Mako Polres Bima (IDN Times/Juliadin)

Ilham mengatakan, kini kasus pembunuhan itu ditangani langsung oleh Satreskrim Polres Bima. Polisi mendalami motif pasti mengapa pelaku nekat membacok korban hingga tewas di tempat.

"Pelakunya sudah ditahan. Motif dan hal terkait lain akan terus didalami oleh penyidik," terang dia.

Baca Juga: Demo Puluhan Mahasiswa IMM di Polres Bima Berakhir Ricuh

2. Korban dibunuh di depan anaknya

3 Hari Kabur Usai Bunuh Tetangga di Bima, Pelaku Menyerahkan DiriIlustrasi Pembacokan (IDN Times/Mardya Shakti)

Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan ini terjadi pada Jumat malam (8/12/2023). Saat itu korban bersama seorang anaknya sedang istrahat di rumah tetangga usai mengambil bambu.

Ketika sedang duduk, korban tiba-tiba diserang pelaku menggunakan sebilah parang hingga tewas di tempat. Sementara anaknya berhasil kabur dan meninggalkan ayahnya yang tersungkur bersimbah darah.

"Pelaku dan korban ini bertetanggaan. Motifnya dari keterangan warga diduga dendam lama," kata Ilham.

3. Rumah terduga pelaku dibakar massa

3 Hari Kabur Usai Bunuh Tetangga di Bima, Pelaku Menyerahkan DiriTangkapan layar saat rumah pelaku di Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima saat terbakar (Dok/Istimewa)

Usai membacok korban, pelaku melarikan diri untuk menghindari amukan massa. Warga yang tersulut emosi dan tak menemukan korban, kemudian melakukan pembakaran rumah panggung sembilan tiang milik terduga pelaku. 

Pada malam itu, sejumlah personel disiagakan di lokasi hingga pagi hari. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya reaksi tambahan dari warga dan keluarga korban.

Sementara itu, Kepala UPT PPA Kabupaten Bima Muhammad Umar mengatakan, kondisi anak korban saat ini mengalami gangguan psikologis. Kini pihaknya bersama Pekerja Sosial (Peksos) Kemensos sedang melakukan upaya pemulihan psikologi anak tersebut. 

"Sikap bocah itu pasca pembunuhan ayahnya berbeda dari sebelum. Sekarang lebih cenderung diam, makanya saat ini kami sedang upaya lakukan pemilihan psikologinya," tandasnya.

Baca Juga: Terpidana Korupsi Bansos di Bima Masih Nikmati Gaji sebagai ASN

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya