DP3AP2KB Bima: Orang Tua Joki Cilik Sengaja Manfaatkan Anak Cari Uang

Korban diduga tidak dilengkapi APD saat latihan

Bima, IDN Times - Kasus tewasnya joki cilik bernama Arjun Bimantara saat sesi latihan di arena balapan Desa Panda Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) jadi sorotan publik. Sejumlah lembaga pemerintahan ikut menyesalkan peristiwa nahas yang  menimpa bocah berusia 12 tahun itu. Sementara orang tua korban diduga sengaja memanfaatkan anaknya untuk latihan dan mengikuti lomba agar mendapatkan uang.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bima, Nurdin dikonfirmasi ikut menyesalkan tragedi tersebut. Namun pihaknya belum mengetahui kronologis pasti kejadian, termasuk klaster kuda yang ditunggangi, apakah sesuai dengan umur korban atau tidak.

"Kami gak tahu ada pelatihan. Tapi langsung dapat informasi ada korban yang meninggal dunia. Saat itu saya masih di Mataram," katanya dikonfirmasi, Senin (14/8/2023).

1. Korban diduga tidak dilengkapi APD saat balapan kuda

DP3AP2KB Bima: Orang Tua Joki Cilik Sengaja Manfaatkan Anak Cari UangIlustrasi pacuan kuda (Dok Bukittinggi.go.id)

Dalam kasus ini, Nurdin menduga korban tidak dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) saat mengikuti latihan. Sehingga bocah malang asal Kelurahan Rabangodu Utara Kecamatan Raba Kota Bima itu sampai meregang nyawa.

Padahal dalam Peraturan Bupati (Perbub), mereka diwajibkan mengenakan pelindung diri. Baik saat mengikuti even balapan maupun ketika mereka ikut latihan seperti yang berlangsung pada Minggu pagi (13/8/2023) kemarin.

"Gak ada pengecualian mengenakan APD. Karena saat pelatihan dan ikuti pertandingan anak-anak ini sama-sama menunggang kuda," tegasnya.

2. Arena balapan tidak layak

DP3AP2KB Bima: Orang Tua Joki Cilik Sengaja Manfaatkan Anak Cari UangDok Kaba12.co

Selain APD, dia juga menyesalkan para pemilik kuda yang tidak memperhatikan ketersediaan fasilitas di arena balapan. Seperti, mengecor pasir di jalur balapan sehingga dapat meminimalisir dampak dari kecelakaan berkuda.

"Ada ratusan pemilik kuda balapan di Bima. Andaikan mereka ini cor pasir di jalur balapan, misal ada kecelakaan gak sampai se fatal kejadian ini," sesalnya.

Begitu juga dengan fasilitas pagar pembatas arena balapan. Menurutnya paling tidak, tak menggunakan kayu seperti kondisi yang ada saat ini. 

Baca Juga: Joki Cilik di Bima Jatuh Terlempar dari Atas Kuda hingga Tewas

3. Eksploitasi anak

DP3AP2KB Bima: Orang Tua Joki Cilik Sengaja Manfaatkan Anak Cari UangFoto situasi di rumahnya Arjun Bimantaran, joki yang tewas terjatuh saat menunggang kuda (IDN Times/Juliadin)

Menurut Nurdin, dalam kasus kematian Arjun Bimantaran merupakan tindak pidana eksploitasi anak. Orang tua sengaja membiarkan mereka ikut latihan lalu ditawarkan ke para pemilik kuda untuk menunggang kuda pada event balapan berlangsung.

"Mereka dapat banyak keuntungan ketika anaknya menang pertandingan," jelasnya. 

Keuntungan itu, bisa diperoleh dari sejumlah pihak. Selain dari pemilik kuda yang mereka tunggangi, sejumlah penonton yang diduga memenangkan taruhan balapan kuda saat pertandingan di lokasi juga biasanya memberikan uang.

"Banyak yang mereka dapatkan jika menang. Cuma kendalanya pada masyarakat kita hari ini, mereka tidak peduli keselamatan anaknya," sesal dia.

4. Korban jatuh saat sesi latihan balapan kuda

DP3AP2KB Bima: Orang Tua Joki Cilik Sengaja Manfaatkan Anak Cari UangPacuan Kuda. (Dok. Pordasi).

Disinggung sikap DP3AP2KB soal tragedi ini, Nurdin mengaku akan koordinasi lebih lanjut dengan kepala DP3AP2KB Kota Bima. Karena korban merupakan warga Kota Bima dan hanya mengikuti latihan di arena balapan wilayah Kabupaten Bima.

"Untuk bagaimana sikap kami selanjutnya, nanti kami akan koordinasikan dulu dengan DP3AP2KB Kota Bima," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, Arjun Bimantaran dilaporkan meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bima. Dia tewas usai terpental dari punggung kuda saat ikuti latihan di arena balapan di Desa Panda Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, Minggu pagi (13/8/2023).

"Kuda yang dia tunggangi ditabrak oleh kuda lain dari arah belakang, sehingga menyebabkan dia terjatuh," kata paman korban, Junaidin.

Baca Juga: Pemilik Kuda Diminta Tanggung Jawab atas Kematian Joki Cilik di Bima

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya