Pemilik Kuda Diminta Tanggung Jawab atas Kematian Joki Cilik di Bima

Joki cilik meninggal saat latihan di pacuan kuda

Kota Bima, IDN Times - Pemilik kuda yang ditunggangi Arjun Bimantaran hingga tewas terjatuh di arena pacuan kuda Desa Panda Kabupaten Bima diminta bertanggung jawab. Tuntutan ini didasari karena siswa kelas 5 Sekolah Dasar (SD) itu tewas terjatuh saat mengikuti latihan pada Minggu (13/8/2023) pukul 09.00 Wita.

"Pemilik kuda harus tanggung jawab. Karena ini pada saat latihan, kalau sudah event itu baru menjadi tanggung jawab panitia dan Pordasi," kata Kabag Prokopim Setda Kabupaten Bima, Suryadin dikonfirmasi Minggu (13/8/2023).

1. Pemkab Bima turut berbelasungkawa

Pemilik Kuda Diminta Tanggung Jawab atas Kematian Joki Cilik di BimaIlustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Suryadin mewakili Pemerintah Kabupaten Bima ia turut prihatin serta menyampaikan belasungkawa atas kematian Arjun Bimantaran. Hal ini diharapkan sebagai bahan evaluasi pemerintah daerah bersama instansi terkait lain.

"Agar meningkatkan pengawasan secara ketat. Baik saat latihan maupun ketika lomba pacuan kuda digelar," beber dia.

2. Hak dasar anak saat event pacuan kuda diatur dalam Perbup

Pemilik Kuda Diminta Tanggung Jawab atas Kematian Joki Cilik di Bimailustrasi dokumen-dokumen kertas (pexels.com/pixabay)

Menurut Suryadin, Pemkab Bima telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 38 tahun 2022 tentang upaya pemenuhan hak-hak dasar anak di daerah. Salah satunya memuat soal pemenuhan hak dan standar keamanan bagi anak pada saat event pacuan kuda.

Setiap joki cilik wajib mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) saat berlaga di arena pacuan. Seperti rompi, helm dan peralatan terkait lainnya.

"APD itu sudah diberikan oleh Kepala DP3A2KB ke Pordasi. Jadi setiap ada event, APD itu digunakan oleh para joki yang ikut bertanding," ujarnya.

3. Tewas saat latihan

Pemilik Kuda Diminta Tanggung Jawab atas Kematian Joki Cilik di BimaDok. Kaba12.com

Arjun Bimantaran terjatuh dari kuda yang ditungganginya usai ditabrak kuda lain dari belakang. Kemudian dia dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk diberikan perawatan medis.

Sayangnya, nyawa bocah malang asal Kelurahan Rabangodu Utara Kota Bima itu tidak tertolong. Dia dinyatakan meninggal setelah sekitar satu jam ditangani oleh pihak rumah sakit setempat.

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya